Thursday 28 February 2013

Substitute

Seperti biasa, hari Rabu adalah jadwal piket saya di sekolah. Kalau di sekolah saya tugas dari guru piket salah satunya adalah memberikan tugas sekaligus mengawasi kelas-kelas yang kosong. Maksudnya jika ada guru yang tidak hadir dan memberikan tugas maka guru piket harus memberikan tugas tersebut sekaligus mengawasi kelas bersangkutan sampai pelajaran selesai. (Ribet yak bahasanya? Oke... Not a good opening I supposed).

Hari Rabu kemarin cukup sibuk karena ada beberapa guru yang tidak masuk. Dari jam pertama sampai dengan jam ketujuh ada jam kosong (untuknya tidak ada yang bebarengan).  Jam 1-2 berjalan lancar, anak-anaknya tertib, jadi saya bisa mengawasi mereka sambil melakukan aktivitas lainnya. 

Masuk jam ke 3-4, mulailah rusuh. Masuk kelas 8 yang dikenal rame. Suasananya mirip dengan kelas di Taman Kanak-Kanak (enelan, cungguh). Demikian juga dengan jam ke 5-6, sama saja. Jadi kepikiran, ini SMP apa TK sebenarnya? Oh well... Bagaimanapun juga mereka anak-anak kami, apapun dan bagaimanapun tingkah lakunya.

Sebelum masuk jam ketujuh, saya tengah berada di perpustakaan untuk mempersiapkan tugas yang akan diberikan di kelas berikutnya, ketika mendadak kepala sekolah datang menghampiri.

"Jadi begini pak Ari." Kata kepala sekolah dengan mimik serius.

Waduh... Suka parno kalau tiba-tiba dihampiri kepala sekolah dan diajak ngomong serius kayak gini. Suka kepikiran, jangan-jangan aku ada salah nih? Namun ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti.

Jadi ceritanya si bapak tengah mengikuti pelatihan mengenai TIK di kemenag, cuman belum sampai kelar si bapak tidak bisa melanjutkan dengan alasan fokus pada kegiatan sekolah (renovasi gedung, persiapan Ujian, dll, dll). Dan saya diminta untuk menggantikan beliau.

"Jadi gitu pak Ari. Anda pergi ke kemenag, menggantikan saya bla bla bla."

Saya mencoba mencerna apa yang disampaikan oleh kepala sekolah. Sambil mengangguk-angguk kepala kayak burung pelatuk.

"Errr.... Jadi... Saya pergi ke kemenag nya sekarang pak?" Tanya saya dengan ragu-ragu.

"Iya, sekarang juga pak Ari pergi ke sana."

*Kemasi barang-barang dan langsung berangkat saat itu juga.*

0 comments:

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites