Sekolah

Cerita-cerita yang terjadi di sekolah

Cerita Sehari-Hari

Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Internet

Segala sesuatu yang berhubungan dengan internet dan blogging

Jamban Blogger

Jamban Blogger

Tulisan Jaw merupakan anggota dari Jamban Blogger

Saturday 30 March 2013

Pandora Box

Ku buka kembali kapsul waktuku
Kotak Pandora yang selama ini tertutup rapat
Kuraih lembar demi lembar kenangan yang ada di dalamnya

Beberapa tampak masih terbaca dengan jelas
Beberapa yang lain sudah mulai lapuk
Termakan oleh waktu

Beberapa kenangan membuatku kembali tertawa
Bahagia

Sedangkan yang lainnya
Membuatku tersenyum
Kecut
Merasakan
Pahit
Kesedihan
Dan juga luka

Kulihat semuanya dengan penuh syukur
Bersyukur bahwa Tuhan telah bermurah hati memberiku banyak kebahagiaan
Bersyukur bahwa segala kepahitan, kesedihan dan juga luka sudah berakhir
Menjadi bagian dari masa lalu.

Segala keputusan-keputusan yang telah aku ambil
Mungkin beberapa diantaranya merupakan sebuah kesalahan
Bahkan mungkin juga sebuah kebodohan

Tapi semua itu membentuk aku yang sekarang
Tanpa semua kesalahan ataupun kebodohan yang pernah aku perbuat
Tak mungkin aku berada di sini saat ini.

Tak hendak aku menengok kebelakang
Dan menyesali apa yang telah terjadi
Tak pula aku ingin mengubah apapun di masa lalu.

Semuanya kujadikan pelajaran
Untuk menjadi lebih baik
Di masa depan

Monday 25 March 2013

Don't Judge The Book By It's Cover

Suatu pagi nan cerah, seperti biasa saya tengah berada di perpustakaan saya melihat ada kantong plastik di dekat meja saya. Tengah saya melihat isi kantong plastik tersebut, wakasis masuk ke perpustakaan dan berkata.

"Pak Ari, tadi saya bawa buku-buku untuk perpustakaan, tapi bukunya udah lama."

"Terima kasih bu. Buku mah yang penting kan isinya bermanfat untuk anak-anak."

"Di rumah masih ada banyak, besok saya bawa lagi kesini." kata beliau melanjutkan.

Kalau dilihat tampilannya emang sudah kucel khas buku-buku lama yang sering dibaca, bahkan beberapa diantaranya sudah berwarna kecoklatan khas buku-buku lama. Dilihat tahun terbitnya, ada yang terbitan tahun 80an, 90an. Intinya orang melihat sekilas cenderung tidak akan tertarik.

Tapi begitu melihat/ membaca judul-judulnya bakalan bikin ngiler penggemar buku. Ada Tasawuf Modern nya buya HAMKA, Kumpulan Hadits Tentang Hukum, Tarjamah Riadhus Shalihin, Falsafah Hidup (masih dari HAMKA), Fiqh Islam, dll, dll.

Semua judul buku yang saya yakin pasti akan bermanfaat buat anak-anak (dan semua warga sekolah pastinya). Anyway seneng sih seluruh warga sekolah turut merasa memiliki perpustakaannya dengan menyumbangkan buku-buku :)

Monday 18 March 2013

Materi Ajar Tentang Pelecehan Seksual

Untuk materi mengajar BK, saya sering kali mencarinya baik di buku, koran, majalah dan lebih sering di internet. Berhubung tidak ada buku pegangan khusus selayaknya mata pelajaran lainnya. Materi ajar yang saya berikan saya sesuaikan dengan situasi dan kondisi serta tingkatan mereka.

Misalnya untuk anak kelas 7 saya berikan materi mengenai penyesuain diri, pengenalan potensi diri, bahaya merokok dan juga narkoba.

Sedangkan kelas 8 materi mengenai perkembangan seksual remaja, menstruasi, masturbasi, dan pengenalan potensi diri lebih lanjut.

Untuk kelas 9 saya siapkan materi motivasi. Tapi berhubung disini saya hanya memegang kelas 7 dan 8 maka materi motivasi saya berikan kepada kelompok motivasi saya.

Kali ini saya tengah mencari bahan untuk materi mengenai pelecehan seksual yang akan saya sampaikan kepada anak-anak kelas 8. Rencana mengenai materi ini sebenarnya sudah ada sejak awal semester kemarin, cuman belum dapat saat yang tepat. Dan kebetulan akhir-akhir ini sedang marak pemberitaan mengenai pelecehan seksual, saya rasa ini saatnya saya menyampaikan materi mengenai hal ini sehingga mereka memahami, apa sih yang dimaksud dengan pelecehan, apa saja yang dilakukan orang yang bisa dikategorikan kedalam bentuk pelecehan seksual serta bagaimana sih cara menghindarinya?


Cukup tiga itu saja yang pengen saya sajikan kepada anak-anak. Dan untuk itu saya mencoba googling. Ada banyak artikel mengenai hal ini sebenarnya, cuman dari sekian banyak artikel yang ada, saya belum nemu artikel yang sekiranya pas.

Sebagian besar menggunakan menggunakan bahasa yang sulit, yang saya rasa tidak akan dengan mudah dipahami oleh anak usia kelas 8 SMP. Sementara sebagian besar yang lainnya copy paste dari artikel yang lain.

Dari berbagai macam artikel yang saya baca, akhirnya ketemu tiga artikel yang bisa saya jadikan sumber referensi untuk materi ajar yang akan saya sampaikan. Itupun masih harus di edit habis-habisan (what can I say it's 8th grade students I'm dealing with, kalau saya pakai bahasa yang rumit-rumit yang ada nantinya mereka tidak memahami apa yang saya sampaikan dan pada akhirnya pembelajaran tidak mencapai tujuan supaya anak-anak mengerti, memahami dan mewaspadai pelecehan seksual).

Oh iya, materi mengenai pelecehan seksual ini nanti akan saya sharing di halaman download dalam bentuk PPT bagi yang membutuhkan, tapi sabar yak di sekolah lagi banyak kerjaan :)

Friday 15 March 2013

Bad Mood

Beberapa hari ini saya bad mood. Gegaranya lagi nggak enak badan (campuran antara flu, meriang dan batuk serta pusing). Dan klo pas bad mood gini kentara sekali dai sikap dan raut wajah. Saya akan lebih banyak diam dan raut wajah lempeng dan hampir tak ada senyum. 

Kemarin sempat ada teman guru yang berkomentar

"Pak Ari pucat benar hari ini?"

"Oh ya?" Kata saya agak-agak terkejut juga ditegur seperti itu.

Saya sih berusaha untuk tidak menunjukkan suasana hati saya, makanya saya memilih lebih banyak diam. Tapi rupanya orang-orang membaca raut wajah saya.

Yang bikin saya bengong adalah komentar dari anak-anak. Tadi pagi, sewaktu saya tengah berada di depan laptop dengan wajah serius mengetik, seorang siswa melongok dari luar perpustakaan sambil senyum-senyum.

Masih dengan suasana serius, saya angkat wajah saya dan saya bilang

"Ada apa?"

"Pak Ari lagi marah? Marah sama siapa?" Tanya si anak lagi.

"Hah? Saya nggak lagi marah koq." Jawab saya (tapi tetep dengan intonasi lempeng).

Si anak pun kembali tersenyum kemudian keluar dari perpustakaan dan berkata kepada temannya di luar.

"Tuh kan... Pak Ari nggak lagi marah koq..." Katanya dengan sedikit menggebu.

Gubraks deh... Mereka tuh ngapain??? -_____-"

Anyway, ada enaknya juga sih kayak gini, saya jadi bisa lebih tenang karena anak-anak tidak terlalu rewel dan jahil dengan pertanyaan ataupun sanggahan-sanggahan mereka kalau diberi tahu :p

Monday 11 March 2013

Les Tambahan

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis mengenai anak-anak yang minta tambahan les kepada saya. Pada waktu itu saya pikir hanya keinginan sesaat dari seorang anak yang iri melihat temannya di kelompok lain yang mengadakan tambahan les tersendiri.

Beberapa hari kemudian salah seorang temannya mengirim SMS kepada saya, menanyakan mengenai les tambahan untuk kelompok motivasi. Setelah berpikir sejenak akhirnya saya bilang.

"Yaudah, coba kamu tanya ke temen-temen kamu yang lain, kalau banyak yang mau ikut kita adalan les tambahannya."

Keesokan harinya, saya bertemu dengan mereka. Ternyata banyak juga yang pengen ikut les tambahan, bukan hanya dari kelompok saya saja tapi juga dari kelompok-kelompok lain. Ada sekitar 20 anak yang mendaftar ikut les tambahan.

Beberapa hal yang saya tekankan kepada anak-anak bahwa mapel yang saya sampaikan kepada mereka adalah Bahasa Inggris, karena itu mapel yang saya kuasai, saya kurang menguasai Matematika dan Fisika jadi saya tidak berani memberikan tambahan mapel tersebut. Jika mereka menghendaki les Matematika dan Fisika bisa mengikuti les yang diadakan guru lain.

Hal lainnya yang saya tekankan adalah konsistensi mereka, berhubung les ini mereka yang menginginkan, dan saya tidak mewajibkan untuk semua anggota kelompok saya untuk mengikuti les ini. Maka semua yang ikut les tambahan harus konsisten dalam mengikuti les tambahan. Tidak boleh ada yang membolos, kalau tidak bisa mengikuti les harus ada keterangan.

Sempat saya bertanya kepada guru lain yang mengadakan les, bagaimana dia menerapkan aturan kepada anak-anak. Beliau bilang bahwa beliau menerapkan sistem denda, jika ada anak yang membolos akan dikenakan denda sebesar Rp 5.000,-, kan katanya sampai sekarang sudah terkumpul Rp. 100.000,- lebih (yang pengelolaannya diserahkan kepada anak-anak). Saya rasa hal tersebut bagus untuk kedisiplinan siswa, saya pun kemudian menerapkan hal yang sama kepada kelompok saya. Saya sampaikan hal tersebut kepada mereka, dan ternyata hampir tidak ada yang protes. Jadi saya rasa, sampai disini berjalan cukup lancar.

Kegiatan les sendiri sudah berlangsung dua kali, yang pertama hari Senin tanggal 4/3/2013 kemarin dan yang kedua hari Rabu tanggal 6/3/2013. Les nya diadakan di sekolah selepas sholat Ashar, jadi ada sedikit jeda bagi anak-anak dan saya untuk istirahat sejenak. Untuk les ini saya tidak terlalu banyak memberikan aturan. Anak-anak sempat bertanya

"Boleh pakai pakaian bebas ndak? Apa harus pake seragam?"

Saya bilang, "Pakaian boleh bebas, tapi harus sopan dan yang perempuan harus pake rok."

Dan kebetulan yang ikutan perempuan semua.

Saya membebaskan anak-anak untuk makan dan minum sewaktu les berlangsung. Kebetulan kemarin saya juga tidak sempat makan siang sehingga saya ngajar sambil makan camilan. Masak iya gurunya makan muridnya tidak boleh? :D

Yang saya tidak perbolehkan, bahkan saya tekankan dengan sangat adalah, sewaktu les tidak boleh mainan hape. Selain itu saya tidak memperbolehkan mereka untuk ramai sendiri. Sempat ada kejadian beberapa anak yang ngerumpi di dalam kelas dan menurut saya menganggu anak-anak lain yang tengah belajar. Akhirnya saya tegur dan saya suruh untuk keluar jika ingin ngobrol daripada menganggu teman-temannya yang tengah belajar. Dan untungnya mereka akhirnya berhenti dan les bisa dilanjutkan dengan suasana yang lebih tenang.

Saya merasa cukup senang dengan les yang saya berikan, antusiasme dan keaktifan sebagian besar dari mereka dalam belajar. Sehingga pembelajaran tidak hanya berjalan satu arah, tidak hanya saya saja yang menyampaikan materi, tapi bisa dikatakan sebagai bentuk dari sebuah diskusi. 

Berhubung les nya diadakan untuk persiapan UN, maka yang saya lakukan adalah pembahasan soal-soal latihan. Dan karena bahasa Inggris, maka perbendaharaan kata pun juga harus diperbanyak. Ini yang menurut saya agak sulit, karena banyaknya kata-kata yang ada, sementara saya tidak tahu persis kata-kata apa yang nantinya akan keluar sewaktu UN.

Terbukti sewaktu Try Out kemarin, anak-anak cukup bisa mengerjakan soal berdasarkan metode yang saya ajarkan (mencari main idea sebuah paragraf, menyusun kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi sebuah paragraf), namun ketika pertanyaan-pertanyaan mengenai padanan kata atau mengartikan sebuah kata kedalam bahasa Indonesia banyak yang mengalami kesulitan. Semoga saja nanti pas UN tidak terlalu banyak kata-kata sulit yang muncul dalam pertanyaan.

Saturday 9 March 2013

Ulangan Tengah Semester

Dari hari Senin kemarin anak-anak kelas 7 dan 8 menghadapi Ulangan Tengah Semester terjadwal, sementara kakak kelasnya kelas 9 menghadapi Latihan UN kota Solo dari hari Senin sampai dengan hari Kamis.

Seperti biasa tiap ada ujian terjadwal, maka guru-guru diberikan jadwal sebagai pengawas ruangan. Hari ini saya mendapatkan jadwal untuk mengawas di ruang 2. Ruangan ini dikenal anak-anaknya bandel-bandel dan ramai sewaktu ujian. Sehingga membutuhkan strategi khusus untuk menghadapi mereka.

Memasuki ruangan, saya memasang tampang lempeng tanpa senyum. Sewaktu saya memasuki ruangan, anak-anaknya masih ramai sendiri ngobrol satu sama lain. Saya tunggu beberapa saat, anak-anak kelas 7 mulai tenang, namun anak-anak kelas 8 masih banyak yang ngobrol satu sama lain. Akhirnya saya berkata.

"Kalau kalian masih ramai, saya tidak akan membagikan soal ujian."

Dengan nada dan wajah yang datar.

Mulai berkurang ramainya, namun masih ada beberapa yang ramai ngobrol. 

"Pinalti 15 menit untuk kelas 8 karena ramai dari tadi." Kata saya sambil membagikan soal kepada kelas 7, tetap dengan suara dan wajah datar.

Selesai membagikan kertas ulangan untuk kelas 7, saya duduk di kursi guru menunggu waktu 15 menit untuk membagikan kertas ulangan kelas 8. Tetap dengan wajah datar, saya perhatikan mereka satu per satu. Anak-anak yang ramai saya perhatikan lebih lama sampai dia mulai tenang.

Setelah 15 menit barulah saya membagikan kertas ulangan kepada mereka, seperti yang saya janjikan.

Sengaja saya memasang wajah datar ketika memasuki dan selama berada di ruangan, untuk meredam keramaian. Saya juga sengaja menggunakan kalimat-kalimat pendek dengan penekanan untuk memperingatkan mereka selama ujian berlangsung.

Kalimat-kalimat seperti:

"Kerjakan sendiri, jangan turunan!"

"Yang bekerja tangan bukan mulut!"

"Yang turunan kertas ujiannya akan saya ambil!"

Jika ada anak yang ramai, ngobrol dengan temannya atau membuat suara gaduh, saya pandangi dia dengan wajah datar untuk beberapa saat, dan dia pun akhirnya tenang.

Sikap saya yang lempeng dan kalimat-kalimat pendek yang saya pilih ternyata lumayan ampuh untuk membuat ruangan menjadi kondusif. Tak perlu marah atau berteriak untuk menenangkan mereka. Cukup duduk tenang di depan kelas, atau sambil berkeliling mengawasi mereka.

Friday 1 March 2013

Semangat Belajar!


Dear bloggy,

Hari ini hari ketiga pelatihan pembuatan bahan ajar di kemenag Solo. Semakin banyak ilmu baru yang saya peroleh di pelatihan ini. Semakin sulit materi yang diberikan, namun demikian semakin mengasyikkan.

Suasana ruangan memang kurang menyenangkan, karena kami ber 30 (kurang lebih) berada di aula yang tidak ber AC, hanya ada beberapa kipas angin yang kurang bisa mengatasi panasnya udara disini. 

Namun demikian ada banyak hal yang membuat aku bersemangat untuk mengikuti pelatihan ini. Yang pertama adalah materinya yang baru yang belum pernah aku pelajari sebelumnya. Seumur-umur aku belum pernah mengotak-atik program Microsoft Publisher dan tidak pernah kepikiran untuk membuat bahan ajar dengan menggunakan program ini.

Selama ini, aku lebih suka tampilan web/blog yang simple, namun karena aku membuat bahan ajar untuk anak-anak SMP, maka aku dituntut untuk membuat bahan ajar yang bukan hanya informatif namun juga menarik perhatian siswa.

Yang juga membuat aku bersemangat mengikuti pelatihan ini adalah tutor atau guru pembimbingnya. Mereka berdua sangat sabar dalam membimbing kami semua. More than everything, teman-teman pelatihan yang penuh semangat dalam belajar membuat saya juga bersemangat dalam belajar.

Aura kita itu bisa menular ke orang lain, jika kita menyebarkan semangat, maka orang-orang di sekeliling kita juga akan bersemangat, sebaliknya jika kita menyebarkan keluh kesah, maka orang disekitar kita juga akan mengalami hal yang sama, dan dari sekian banyak peserta yang ada ada satu orang yang menarik perhatian saya.

Seorang ibu separuh baya yang semangat sekali dalam belajar materi yang diberikan, kebetulan si ibu ini duduk di depan saya (agak ke kanan) sehingga segala gerak gerik beliau dapat saya lihat dengan jelas. Beliau tidak segan-segan untuk bertanya baik kepada temannya yang sudah bisa ataupun kepada instruktur/pengajar apabila beliau mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas.

Saya kagum dengan semangat belajar para peserta pelatihan ini, walaupun beliau-beliau sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan juga sibuk rumah tangga masing-masing, hampir tidak pernah saya dengar ada peserta yang mengeluh

"Wah sulit banget, saya nggak bisa."

"Ribet."

Kata-kata dan atau celetukan yang mematahkan semangat. Bukan berarti semuanya bisa menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, banyak yang mengalami kesulitan, hambatan atau kesusahan dalam menyelesaikan tugas.

Kesulitan dan hambatan yang dihadapi tidak membuat mereka mengeluh, tapi justru membuat kami berusaha untuk mencari pemecahan masalah. Dan ada banyak yang siap untuk saling membantu, baik pengajar/instruktur maupun teman-teman lainnya.

Pelatihan hari 1 dan 2

Pelatihan yang diadakan di kemenag ini adalah pelatihan pembuatan bahan ajar dengan memanfaatkan teknologi komputer. Sebelum saya masuk kemarin peserta di ajari membuat bahan ajar dengan menggunakan program Microsoft Power Point. Sedangkan ketika saya masuk, materi berganti menggunakan program Microsoft Publisher.

Seumur-umur mengotak-atik Microsoft Office (dari jaman Office 2000 sampai sekarang) saya belum pernah menggunakan program ini. Agak bingung juga awalnya. Ini programbuat apaan?

Jadi ternyata Microsoft Publisher ini digunakan untuk membuat halaman web secara sederhana. Kalau saya bilang sih mirip-mirip Geocities gitu *ada yang pernah otak-atik Geocities yang sekarang sudah almarhum? Ketahuan deh umurnya berapa :))*

Peserta diajari untuk membuat sebuah halaman web dengan isi materi pelajaran dari masing peserta. Karena masing-masing peserta berlatar belakang berbeda jadi materinya pun berbeda pula. Ada guru matematika, agama dan sebagainya (perasaan cuman saya yang dari BK *Sighs)

Trus apa hubungannya bahan ajar dengan halaman web? Well... Dari yang saya tangkap, pembuatan bahan ajar ini dimaksudkan untuk membuat anak-anak bersemangat dalam belajar, makanya menggunakan semua media yang ada, termasuk salah satunya media web.

Untuk website ini sifatnya offline (tentu saja), sehingga menggunakan local host (hard disc sebagai hosting dari halaman web yang sudah dibuat). Anyway, dua kali pertemuan membahas mengenai publisher. Cukup melelahkan juga dalam membuatnya, tapi alhamdulillah yah, akhirnya jadi juga #halah #lebay

Catatan:
Gambar merupakan screen shot halaman web yang saya buat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites