Seingat saya dulu jaman masih remaja dan agak gedhean dikit jarang banget ngobrol sama orang tua, paling ngobrol seperlunya saja. Tapi sejak lulus kuliah dan mulai kerja, saya jadi lebih sering ngobrol sama orang tua, terutama ibu.
Beberapa waktu lalu saya dapat kabar bahwa tunjangan guru WB (Wiyata Bakti) akan turun, saya sampaikan kabar tersebut kepada ibu. Beliau meminta agar uang tersebut tidak saya pakai karena akan beliau gunakan untuk beberapa keperluan. Sebenarnya tanpa beliau minta pun saya sudah berkeinginan untuk memberikannya kepada beliau.
Cukup lama kami harus menunggu turunnya tunjangan tersebut. Awalnya kami berpikir sebelum Idul Fitri sudah turun, jadi bisa digunakan untuk keperluan Idul Fitri. Tapi ternyata baru turun 2 minggu setelah Idul Fitri, bagaimanapun juga patut untuk disyukuri, alhamdulillah bisa turun juga. Seperti niat semula uang tersebut saya serahkan kepada ibu, dan hak beliau sepenuhnya untuk mempergunakannya, mau dibelikan kerupuk buat mandi juga gpp :p
Selang beberapa hari kemudian, saya mendapat pemberitahuan bahwa ada dana kebersamaan yang dipotongkan dari uang tunjangan tersebut, dan jumlahnya pun tidak sedikit bagi kami para guru WB. Ada perasaan kecewa yang timbul, saya yang merasa kecewa dengan besarnya jumlah potongan tersebut serta kecewa karena tidak bisa memberi ibu sebesar yang seharusnya. Saya sampaikan hal tersebut kepada ibu. Beliau bilang "Ya gak pa pa le, memang seharusnya begitu. Ikhlaskan saja" Beliau menyampaikan hal tersebut dengan tenang, tidak ada kesan kesal atau jengkel, dan mencoba untuk tersenyum.
Belajar ikhlas kata beliau, sekecil apapun yang kita terima, selama itu barokah, nilainya jauh lebih baik dibandingkan kalau kita dapat banyak.
Saya masih mencoba untuk melakukan hal itu, semoga insyaAllah, saya bisa melakukannya dan memperoleh barokah, amiin...
2 comments:
banyak pelajaran ikhlas dan sabar yg diterima dari seorang guru WB. ibu saya juga seorang guru WB. tidak jauh beda dengan cerita panjenengan, tapi itu jadi pelajaran tersendiri buat saya :D
@Hapit
Hehehe... Hidup memang tak jauh dari sabar ya Pit (apalagi hidup jadi orang kecil):)
Post a Comment
Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.