Di suatu siang nan terik, anak-anak pada bubaran sekolah. tiba-tiba seorang siswi kelas 9 masuk ke ruang perpustakaan dan langsung protes.
"Pak guru koq kita ndak ada les tho?"
Terdiam sejenak sebelum saya menjawab.
"Lho, bukannya kalian sudah ada jam tambahan pagi dan siang?"
"Ah pak guru kie ora mudengan." sambil pasang tampang cemberut.
Teman di sebelahnya kemudian memberi penjelasan.
Jadi ceritanya ada kelompok motivasi di bawah bimbingan guru lain yang mengadakan belajar bersama latihan soal-soal dengan bimbingan dari motivatornya. Dan si anak ini menginginkan hal yang sama.
Di awal pertemuan motivasi dulu saya sudah menyampaikan bahwa kelompok motivasi ini dimaksudkan agar anak-anak termotivasi dalam menghadapi Ujian Nasional, mengenai kegiatan yang berkenaan dengan materi pelajaran sudah ditangani oleh guru mapel yang bersangkutan, jika anak-anak menginginkan soal-soal latihan saya bisa carikan namun saya tidak mewajibkan.
Saya coba jelaskan sekali lagi pada si anak yang bersangkutan, tapi tetap saja dia nggeyel dengan keinginan dia. Well... nggeyelnya anak kecil yang minta mainan harus di turuti.
Kemudian temannya berkata,
"Udah pak ndak usah di dengerin, dia cuman iri sesaat saja sama kelompok lain."
Dan emang ada benarnya juga, si anak ini paling ribet kalau pas pertemuan motivasi (yang hanya seminggu sekali dan itupun ndak nyampe 60 menit, kepotong acara ngerumpi, nunggu yang lain ngumpul, dll, dll).
Akhirnya saya bilang kepada si anak tersebut
"Bentar... kamu aja klo pertemuan motivasi yang paling rewel minta cepet selesai lah, yang ndak mau lama-lama lah, yang ini lah, yang itu lah. Padahal yang kita lakukan hanya ngobrol, kalian lebih banyak mendengarkan apa yang saya sampaikan. Trus kalau kita mengadakan les tambahan, dimana kalian harus mengerjakan soal-soal, berpikir lagi, padahal seharian kalian udah penat dengan pelajaran. Trus nanti gimana?"
Si anak membuka mulut hendak protes lagi, langsung disahut temannya.
"Udah tho protes wae, ikutan kelompok yang lain aja sana." Katanya dengan "agak" sadis.
"Yo emoh tho..." kata si anak.
"Yaudah klo gitu jangan protes aja." kata temannya lagi masih dengan wajah "agak" sadis.
Saya cuman ketawa ngeliat mereka berdua.
0 comments:
Post a Comment
Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.