Sekolah

Cerita-cerita yang terjadi di sekolah

Cerita Sehari-Hari

Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Internet

Segala sesuatu yang berhubungan dengan internet dan blogging

Jamban Blogger

Jamban Blogger

Tulisan Jaw merupakan anggota dari Jamban Blogger

Thursday, 28 February 2013

Substitute

Seperti biasa, hari Rabu adalah jadwal piket saya di sekolah. Kalau di sekolah saya tugas dari guru piket salah satunya adalah memberikan tugas sekaligus mengawasi kelas-kelas yang kosong. Maksudnya jika ada guru yang tidak hadir dan memberikan tugas maka guru piket harus memberikan tugas tersebut sekaligus mengawasi kelas bersangkutan sampai pelajaran selesai. (Ribet yak bahasanya? Oke... Not a good opening I supposed).

Hari Rabu kemarin cukup sibuk karena ada beberapa guru yang tidak masuk. Dari jam pertama sampai dengan jam ketujuh ada jam kosong (untuknya tidak ada yang bebarengan).  Jam 1-2 berjalan lancar, anak-anaknya tertib, jadi saya bisa mengawasi mereka sambil melakukan aktivitas lainnya. 

Masuk jam ke 3-4, mulailah rusuh. Masuk kelas 8 yang dikenal rame. Suasananya mirip dengan kelas di Taman Kanak-Kanak (enelan, cungguh). Demikian juga dengan jam ke 5-6, sama saja. Jadi kepikiran, ini SMP apa TK sebenarnya? Oh well... Bagaimanapun juga mereka anak-anak kami, apapun dan bagaimanapun tingkah lakunya.

Sebelum masuk jam ketujuh, saya tengah berada di perpustakaan untuk mempersiapkan tugas yang akan diberikan di kelas berikutnya, ketika mendadak kepala sekolah datang menghampiri.

"Jadi begini pak Ari." Kata kepala sekolah dengan mimik serius.

Waduh... Suka parno kalau tiba-tiba dihampiri kepala sekolah dan diajak ngomong serius kayak gini. Suka kepikiran, jangan-jangan aku ada salah nih? Namun ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti.

Jadi ceritanya si bapak tengah mengikuti pelatihan mengenai TIK di kemenag, cuman belum sampai kelar si bapak tidak bisa melanjutkan dengan alasan fokus pada kegiatan sekolah (renovasi gedung, persiapan Ujian, dll, dll). Dan saya diminta untuk menggantikan beliau.

"Jadi gitu pak Ari. Anda pergi ke kemenag, menggantikan saya bla bla bla."

Saya mencoba mencerna apa yang disampaikan oleh kepala sekolah. Sambil mengangguk-angguk kepala kayak burung pelatuk.

"Errr.... Jadi... Saya pergi ke kemenag nya sekarang pak?" Tanya saya dengan ragu-ragu.

"Iya, sekarang juga pak Ari pergi ke sana."

*Kemasi barang-barang dan langsung berangkat saat itu juga.*

Tuesday, 26 February 2013

Galak Itu (Terkadang) Perlu

Kalau menurut horoskop (saya seorang Aries) temperamen saya adalah pemarah, namun dalam keseharian saya cukup berhasil untuk mengendalikan emosi saya ketika menghadapi anak-anak di sekolahan. Capek klo marah tuh, lebih capek daripada lari sejauh lima kilometer, karena selain tenaga, emosi juga terkuras, ciyus, enelan, cungguh.

Untuk menghadapi anak-anak yang bandel, awalnya saya hanya memberikan peringatan, dengan nada biasa bahwa yang mereka lakukan tidak benar dan tidak boleh diulang lagi, dengan tambahan bahwa kalau mereka mengulang lagi saya akan memberikan sanksi kepada mereka. 

Does it works? Well... Untuk beberapa siswa memang berhasil, tapi untuk yang lainnya teteup aja bandelnya. Seperti kejadian kemarin. Saya berulang kali menekankan kepada siswa kelompok motivasi dibawah bimbingan saya agar memperhatikan kehadiran baik di jam reguler maupun jam tambahan (pagi maupun siang). Pengecualian kalau sakit atau ada keperluan keluarga dan itu pun harus ada surat ijin dari orang tua.

Pagi kemarin saya diberi tahu oleh wakasis kalau ada beberapa siswa saya yang membolos sewaktu jam tambahan. Kompakan, bukan hanya ndak masuk sekali tapi dua kali sekaligus.

"Anak-anak jangan cuma dibilangin pak, coba dikasih sanksi biar memperhatikan absensinya." Pesan dari wakasis.

"Iya bu, saya sudah mengultimatum mereka kalau sampai ada yang membolos jam tambahan akan saya beri sanksi."

Oh iya, sebelumnya ada anak yang membolos jam tambahan dan hanya saya peringatkan. Pas waktu istirahat saya panggil lah anak-anak yang membolos kemarin.

Dengan muka datar tanpa senyum sedikitpun saya menghadapi mereka. Baru saja mereka duduk, salah satu diantara mereka langsung ngomong.

"Ada apa pak?" katanya sambil senyam senyum.

Saya hanya diam sambil tetep pasang wajah lempeng.

"Pak guru marah ya?"

"Pak guru jangan marah dong."

"Wajah pak guru serem."

Katanya merepet, yang tadinya mereka senyam senyum jadi terdiam.

Saya ambil napas dalam, kemudian berkata.

"Kalian sudah kelas 9, saya berkali-kali bilang kalau kalian harus memperhatikan kehadiran kalian baik jam reguler maupun tambahan. Semua itu demi kebaikan kalian dalam mempersiapkan diri menghadapi UN yang tinggal sebentar lagi."

Terdiam sejenak. Ambil napas.

"Dan saya juga sudah bilang kalau sampai ada yang membolos, akan saya beri sanksi."

Mereka diem aja. 

"Tadi saya diberi tahu oleh bu Susi (wakasis) kalau kalian membolos jam tambahan sebanyak dua kali. Alasannya apa?"

"Lha... Kesiangan koq pak..." Kata seorang anak sambil cembetut.

Gubraks... Itu alasan yang paling tidak bisa saya terima.

"Saya sudah mengingatkan agar tidak kesiangan kalian pasang weker, atau alarm hape. Jangan tidur lagi setelah sholat subuh."

"Berisik pak klo pake alarm." katanya lagi.

Hih... Ada aja alasan mereka.

"Kesiangan bukan sebuah alasan untuk tidak mengikuti jam tambahan. Seperti janji saya, kalian saya beri sanksi. Lari mengelilingi lapangan 10x"

Lapangan sekolah atau lebih tepatnya halaman sekolah tidak lah terlalu luas, sehingga kalau anak-anak disuruh lari mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali tidak akan memberatkan mereka.

Seperti yang disampaikan oleh ibu Susi, wakasis. Tujuan dari pemberian sanksi ini adalah sebagai pembelajaran bagi mereka untuk lebih memperhatikan pelajaran. Dan apakah strategi ini berhasil? Well... We'll find out later.

Monday, 25 February 2013

Berisik!


Sudah lebih dari seminggu berlalu, sekolah mengadakan renovasi ruangan, atau lebih tepatnya meneruskan pembangunan bangunan. Bagian yang dibangun adalah lantai dua, tangga menuju lantai dua dan ruangan dibawahnya (yang rencananya akan digunakan untuk ruang serba guna).

Namanya juga lagi membangun, pasti lah menimbulkan suara-suara bising. Dari mulai pengerjaannya sampai dengan obrolan tukang-tukangnya yang sering kali tidak bisa pelan. Dan gara-gara ini lah anak-anak kelas 9 yang ruangannya berada di lantai atas banyak yang protes.

"Berisik pak, ganggu pelajaran."

"Rame banget pak, susah buat konsentrasi."

Dan berbagai macam bentuk protes yang kurang lebih senada.

Saya yakin iya, pasti lah anak-anak merasa terganggu dengan semua kegiatan pembangunan tersebut, tapi mau bangaimana lagi? Mereka juga nantinya yang akan menikmati pembangunan tersebut.

Kemarin-kemarin anak-anak banyak yang mengeluh, terutama setelah hujan kelas mereka jadi "banjir" tergenang air, membuat mereka tidak nyaman saat belajar. Mereka harus bersih-bersih sebelum memulai pelajaran.

Sebenarnya selain menganggu anak-anak yang tengah belajar, saya selaku penjaga perpustakaan juga merasa terganggu, karena pekerja-pekerja tersebut menginap di sekolahan dan ruangan yang dipakai untuk menginap adalah ruangan perpustakaan.

Hari-hari pertama sih masih biasa, para pekerja masih bisa menjaga kebersihan dan kerapian ruangan, tapi masuk hari ketiga dan seterusnya, mulai lah yang namanya segala macam benda bawaan para pekerja di gantung disana dan disini. 

Risih lah ngeliatnya, tapi mau gimana lagi? Toh keadaan ini juga nggak akan selamanya seperti ini. Lagi pula semua juga untuk kebaikan bersama. 

Saturday, 23 February 2013

Hadiah Untuk Anak-Anak

Untuk memancing semangat belajar anak-anak yang masuk dalam kelompok motivasi yang saya asuh. Saya memberikan iming-iming hadiah untuk mereka yang mendapatkan nilai tertinggi setiap try out kali try out.

Hal tersebut saya sampaikan di awal pertemuan pertama dan sering saya ulang di pertemuan-pertemuan berikutnya. Seperti biasa ada kontroversi diantara mereka (lebih tepatnya masukan atau protes sih). Berhubung saya hanya memberikan satu hadiah kepada yang nilainya tertinggi. Ada yang usul supaya hadiahnya diberikan kepada juara 1 - 3 bahka  ada juga yang meminta hadiahnya untuk semua. Namun saya tetap bersikukuh hanya satu orang dengan nilai tertinggi yang saya beri hadiah.

Untuk hadiahnya saya tidak tentukan, dalam artian setiap kali try out hadiahnya berbeda. Saya berusaha mencarikan hadiah yang sekiranya anak-anak sukai. And it's quite tricky to hunt such present. Untuk try out pertama dulu yang mendapat nilai tertinggi saya berikan coklat, dengan pertimbangan anak-anak biasanya suka dengan coklat.

Sedangkan untuk try out kedua kemarin agak sulit karena anak yang mendapat nilai tertinggi wanti-wanti

"Jangan coklat ya pak. Aku ndak suka."

Waduh... Apa dong? Kepikiran juga kalay coklat terus-terusan anak-anak bakal bosan, lagian klo makanan habis ndak ada kenangannya. Akhirnya mampir lah saya ke toko pernak-pernik sepulang sekolah. Berkeliling nyari benda-benda lucu yang sekiranya disukai anak-anak. Berhubung mereka bersebelas cewek semua, saya pikir mereka bakalan suka dengan pernik-pernik lucu.

Selain beberapa pernik lucu, disitu saya lihat ada kertas bergelombang mirip dalaman kardus warna-warni (saya nggak tahu namanya apaan) yang biasa dipakai untuk prakarya. Saya bungkus lah keduanya dengan bungkusan yang berbeda, dan ketika saya berikan, sambil manyun si anak bilang.

"Yah pak guru... Ini kan buat prakarya anak kecil. Anak-anak TK..."

Dengan cueknya saya bilang.

"Gak apa-apa buat latihan ketrampilan kamu, lagi pula kalau hasil buatan kamu bagus, bisa kamu jual nantinya."

Yang awalnya manyun berubah jadi ketertarikan dan akhirnya seharian kami habiskan untuk bikin prakarya bareng teman-temannya di perpustakaan. Dan seperti halnya pada kasus burung kertas kemarin, walaupun sederhana dan mudah membuatnya, anak-anak banyak juga yang belum tahu cara membuatnya.

Thursday, 21 February 2013

Burung Kertas


Kalau Pas lagi nggak ada kerjaan, saya suka iseng-iseng bikin origami. Dan origami yang paling saya sukai dan paling sering saya bikin adalah origami burung bangau (seperti yang ada pada gambar).

Nah, gara-gara kesukaan saya ini ada anak-anak suka jahil berkomentar.

"Pak guru kayak anak kecil, bikin kayak gituan."

Udah biasa lah ngadepin komentar anak-anak yang seperti itu. Dan palingan saya jawab.

"Ndak apa-apa tho? Buat ngisi waktu luang."

Atau terkadang saya jawab,

"Emang kalian bisa bikinnya?"

Dan ternyata tidak sedikit yang ternyata tidak bisa membuat origami ini. Jyah... Jitakin anak-anak satu per satu.

Suatu hari, pas lagi di perpustakaan lagi-lagi saya iseng membuat origami burung kertas ini. Ada satu orang anak yang memperhatikan apa yang tengah saya lakukan.

"Kenapa Na?" Tanya saya kepada si anak.

"Ndak papa koq pak." Katanya sambil nyeruput es yang dia bawa.

Saya pun kemudian melanjutkan origami saya. Dan si anak kembali memperhatikan dengan tekun, dan kemudian tiba-tiba.

"Pak, ajarin bikin burung kertasnya dong." Kata dia sambil tersenyum malu.

Dan pak guru pun ngakak mendengarnya.

Monday, 18 February 2013

Mengajar Dari Hati

Hampir setahun yang lalu, ketika saya wawancara kerja di sekolah yang sekarang ini, saya mendapatkan "cerita seram" dari kepala sekolah, demikian juga ketika saya ngobrol dengan wakasis (wakil kepala bagian kesiswaan) kembali saya mendapatkan cerita seram dan kali ini lebih detail lagi.

Cerita seram tersebut bukan mengenai hantu di sekolah, preman atau penjahat di lingkungan sekolah. Tapi cerita seram mengenai attitude dari anak-anak yang bersekolah disini. Dan ternyata memang benar anak-anak disini benar-benar luar biasa.

Kebanyakan siswa siswi yang bersekolah disini berasal dari kalangan menengah kebawah, banyak dari mereka yang selama di rumah tidak diajari tata krama dan sopan santun. Sekolah kami berada di kota Solo, bahasa yang dipakai sehari-hari adalah bahasa Jawa, dan dalam bahasa Jawa ada tingkatan-tingkatan penggunaan bahasa. Dan anak-anak tidak memahami hal tersebut. Sehingga ketika mereka berkomunikasi dengan guru mereka yang usianya lebih tua dari mereka seharusnya mereka menggunakan bahasa halus, tapi tidak mereka menggunakan bahasa kasar (ngoko kasar), dan bukan hanya bahasanya saja tapi juga dalam bersikap. Ketika berbicara dengan guru baik di dalam maupun di luar kelas, seperti ngobrol sama teman sebaya (salah satu contohnya ada di tulisan ini).

Dan itu juga belum seberapa. Menurut cerita wakasis dulu ketika awal berdiri (tahun pertama, angkatan pertama yang sekarang duduk di kelas 9) sikap anak-anak jauh lebih parah lagi, berkata kotor sudah merupakan bagian dari keseharian mereka. Namun sekarang sudah lebih baik.

Dalam setiap kali rapat koordinasi bulanan, kepala sekolah sering kali menyampaikan bahwa "kita mengajar anak-anak (yang bersekolah disini) itu harus dari hati". Dan memang ada benarnya. Dari rumah sudah diniatkan untuk mendidik anak, mentransfer ilmu, berbagi dengan mereka dengan harapan anak-anak akan tumbuh menjadi orang-orang yang berhasil, sukses mempunyai kehidupan yang lebih baik dari yang sekarang.

Dan ketika sampai di sekolah, masuk ke dalam kelas, disambut dengan celotehan anak-anak, clometan, nyemlong (kalau bahasa Jawanya) komentar-komentar usil atas apa yang kita sampaikan. Belum lagi bagaimana mereka bersikap terhadap guru-guru mereka. Harus sabar dalam menghadapi mereka, banyak-banyak dan sering-sering menegur dan kalau perlu menjewer ketika mereka melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya.

Kalau semuanya serba dipikir, serba dimasukkan hati segala ucapan dan tindakan mereka yang ada stroke dan darah tinggi dalam waktu kurang dari sebulan :))

Tapi ketika menyadari bahwa tugas guru lah membantu orang tua untuk menjadikan anaknya lebih baik, bahwa kekurangan-kekurangan dari si anak  merupakan tantangan untuk guru. Bahwa bagaimanapun juga mereka masih anak-anak dan tugas dari orang dewasa lah yang mengarahkan mereka.

Jika di rumah mereka tidak diajari mana yang pantas dan mana yang tidak, sementara di sekolahan mereka juga tidak diajari yang sama, hanya di marahi tanpa diarahkan. Dari mana mereka akan belajar? Bagaimana mereka bisa memahami kalau apa yang mereka katakan dan lakukan itu tidak tepat.

Seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah. Bahwa mengajar memang harus dari hati. 

Protes Wae..

Di suatu siang nan terik, anak-anak pada bubaran sekolah. tiba-tiba seorang siswi kelas 9 masuk ke ruang perpustakaan dan langsung protes.

"Pak guru koq kita ndak ada les tho?"

Terdiam sejenak sebelum saya menjawab.

"Lho, bukannya kalian sudah ada jam tambahan pagi dan siang?"

"Ah pak guru kie ora mudengan." sambil pasang tampang cemberut.

Teman di sebelahnya kemudian memberi penjelasan.

Jadi ceritanya ada kelompok motivasi di bawah bimbingan guru lain yang mengadakan belajar bersama latihan soal-soal dengan bimbingan dari motivatornya. Dan si anak ini menginginkan hal yang sama.

Di awal pertemuan motivasi dulu saya sudah menyampaikan bahwa kelompok motivasi ini dimaksudkan agar anak-anak termotivasi dalam menghadapi Ujian Nasional, mengenai kegiatan yang berkenaan dengan materi pelajaran sudah ditangani oleh guru mapel yang bersangkutan, jika anak-anak menginginkan soal-soal latihan saya bisa carikan namun saya tidak mewajibkan. 

Saya coba jelaskan sekali lagi pada si anak yang bersangkutan, tapi tetap saja dia nggeyel dengan keinginan dia. Well... nggeyelnya anak kecil yang minta mainan harus di turuti.

Kemudian temannya berkata,

"Udah pak ndak usah di dengerin, dia cuman iri sesaat saja sama kelompok lain."

Dan emang ada benarnya juga, si anak ini paling ribet kalau pas pertemuan motivasi (yang hanya seminggu sekali dan itupun ndak nyampe 60 menit, kepotong acara ngerumpi, nunggu yang lain ngumpul, dll, dll). 

Akhirnya saya bilang kepada si anak tersebut

"Bentar... kamu aja klo pertemuan motivasi yang paling rewel minta cepet selesai lah, yang ndak mau lama-lama lah, yang ini lah, yang itu lah. Padahal yang kita lakukan hanya ngobrol, kalian lebih banyak mendengarkan apa yang saya sampaikan. Trus kalau kita mengadakan les tambahan, dimana kalian harus mengerjakan soal-soal, berpikir lagi, padahal seharian kalian udah penat dengan pelajaran. Trus nanti gimana?"

Si anak membuka mulut hendak protes lagi, langsung disahut temannya.

"Udah tho protes wae, ikutan kelompok yang lain aja sana." Katanya dengan "agak" sadis.

"Yo emoh tho..." kata si anak.

"Yaudah klo gitu jangan protes aja." kata temannya lagi masih dengan wajah "agak" sadis.

Saya cuman ketawa ngeliat mereka berdua.

Friday, 15 February 2013

Kapsul Waktu

Ada satu tulisan Tung Desem Waringin yang saya ingat sampai sekarang, mengenai dia yang ketika itu masih pegawai baru menuliw sebuah catatan kecil mengenai impian dia 5tahun kedepan dan menyimpan catatan tersebut di laci mejanya, dan setelah 5 tahun kemudian dia mencapai impiannya tersebut.

Hal yang sama saya coba tularkan kepada anak-anak asuhan saya di kelompok motivasi, bukan untuk mengajarka  klenik bahwa mereka menuliskan cita-cita mereka dalam secarik kertas dan kemudian cita-cita mereka akan terwujud.

Tapi bahwa mereka menuliskan cita-cita mereka dalam secarik kertas mematrikannya dalam hati dan pikiran mereka agar mereka terpacu untuk meraih cita-cita mereka tersebut.

Untuk membuatnya lebih menarik, saya membawa sebuah toples plastik dan menyuruh mereka untuk melipat kertas yang telah mereka tulisi, memasukkannya kedalam toples dan kemudian menyegelnya dengan plester.

Saya membebaskan mereka untuk menulis apapun cita-cita yang ingin mereka capai, saya juga tidak membaca tulisan mereka, toples dan segala isinya adalah hak mereka bersebelas.

Saya menyebut toples ini kapsul waktu, ide nya saya dapat dari film kartun yang pernah saya tonton (saya lupa judulnya - seingat saya sih kartun Jepang). Dimana sekelompok anak melakukan hal yang sama, kemudian menguburnya dan setelah sekian tahun berlalu mereka berkumpul dan menggali lagi kapsul waktu mereka.

Tanpa saya perlu beri penjelasan panjang lebar, rupanya mereka sudah memahami apa yang akan mereka lakukan dengan kapsul waktu mereka.

More than anything semoga kapsul waktu ini bisa menyemangati mereka dalam meraih cita-cita mereka dan semoga cita-cita mereka dapat tercapai.

Monday, 11 February 2013

Slogan Penyemangat

Salah satu materi yang saya sampaikan waktu kegiatan motivasi untuk kelompok saya kemarin adalah "Slogan Penyemangat"

Slogan Penyemangat adalah secarik kertas yang berisi kalimat yang membuat kita termotivasi dan terinspirasi untuk melakukan sesuatu hal lebih baik lagi.

Kalimat tersebut bisa kutipan dari orang terkenal, buku atau sumber yang lainnya. Selain kutipan, kalimat tersebut bisa juga hasil kreasi sendiri.

Ukuran kertas yang dipakai bisa beranekaragam, bisa ukuran kwarto/folio bisa juga ukuran yang lebih besar. Untuk lebih menarik bisa menggunakan berbagai macam warna atau bisa juga ditambah dengan hiasan gambar yang disukai.

Untuk hal ini saya pun mempraktekkannya sendiri. Di tembok samping meja, saya menempelkan dua kertas ukuran folio masing-masing berisi kalimat kutipan yang saya ambil dari buku.

Satu kertas bertuliskan
"Jadikanlah pekerjaan di tempat anda menjadi sesuatu yang menyenangkan"
Sebuah kutipan dari David Ogilvly

Sementara kertas kedua bertuliskan
"Guru yang malas belajar pada dasarnya tidak akan dapat menghasilkan murid-murid yang cinta belajar."
Sebuah kutipan dari Muchtar Buchori.

Ketika saya merasa capek, jenuh dalam menghadapi anak-anak dengan segala tingkah polahnya. Dengan membaca kedua kalimat tersebut, perlahan-lahan muncul kembali semangat untuk menghadapi mereka.

Hal yang sama saya harapkan bisa dirasakan  oleh anak-anak. Ketika mereka merasa jenuh dalam belajar, bosan, ataupun bete (yang mana mudah sekali dirasakan oleh anak-anak seusia mereka) mereka bisa melihat kearah slogan yang mereka punyai dan kemudian timbul lagi semangat dalam belajar.

Thursday, 7 February 2013

Aplikasi Android Pilihan

Teknologi semakin berkembang, peralatan komunikasi berupa ponsel sekarang bukan hanya untuk menelepon ataupun berkirim pesan singkat. Telepon pintar (smartphone) istilah yang kemudian muncul.

Sudah selayaknya kita sebagai pengguna menggunakan smartphone untuk membuat kita lebih pintar, memudahkan kita dalam kegiatan sehari-hari kita. Untuk anda yang menggunakan smartphone atau gadget (tablet pc) dengan sistem operasi android, berikut saya sampaikan beberapa aplikasi yang saya gunakan berikut review/keterangan singkat masing-masing Aplikasi

1.  "Kingsoft Office 5.3.2" - https://play.google.com/store/apps/details?id=cn.wps.moffice_eng
Merupakan aplikasi pengganti MS OFFICE/ OPEN OFFICE untuk android. Aplikasi ini support file WORD, EXCEL, PPT dan PDF. Saya sarankan untuk menginstall aplikasi ini pada gadget berukuran 4 inci keatas, demi memudahkan dalam memudahkan penggunaan.

2. "Kamus Dictionary Indonesia" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.suit.kamus
Aplikasi kamus bahasa Indonesia - Inggris, Inggris - Indonesia. Cara penggunaannya mudah, kita tinggal mengetikkan kata yang ingin kita ketahui artinya memudian pencet enter.

3. "RealCalc Scientific Calculator" - https://play.google.com/store/apps/details?id=uk.co.nickfines.RealCalc
Aplikasi yang satu ini sangat membantu kita untuk menyelesaikan soal matematika, sama seperti scientific calculator pada umumnya, selain untuk menyelesaikan persoalan matematika sederhana dan yang lebih rumit.

4. "MyQuran Indonesia" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tof.myquranina
Cocok untuk yang beragama Islam, aplikasi ini berisi ayat-ayat Al Qur'an beserta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Aplikasi ini juga dilengkapi audio dari tiap-tiap ayat/surat dalam Al Quran.

5. "Cool Reader" - https://play.google.com/store/apps/details?id=org.coolreader
Jaman sekarang buku tidak hanya dalam bentuk tercetak diatas kertas saja, di internet kita bisa menemukan berbagai macam jenis buku dalam format elektronik (ebook - electronic book) aplikasi Cool Reader merupakan aplikasi untuk membuka file ebook. Aplikasi ini dilengkapi audia sehingga bisa membacakan buku kepada kita.

6. "Opera Mini web browser" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.opera.mini.android
Setiap ponsel bisa dipastikan sudah dibekali browser bawaan untuk kita gunakan menjelajah web/internet, namun biasanya koneksinya lambat. Opera Mini terkenal dengan kecepatannya dalam me loading halaman web, browser yang patut untuk diinstall di gadget anda.

7. "Dolphin Browser" - https://play.google.com/store/apps/details?id=mobi.mgeek.TunnyBrowser
Browser alternatif selain Opera Mini, sedikit lebih lambat dibanding Opera Mini, namun memiliki add on lebih banyak. Selain itu dilengkapi gesture dan sonar service untuk memudahkan kita dalam mengakses situs di internet.

8. "Gmail" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.google.android.gm
Aplikasi email yang lasti ada di setiap gadget ber OS android, karena kita wajib mempunyai akun di google untuk me registrasi gadget kita.
9. "Yahoo! Mail" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.yahoo.mobile.client.android.mail
Jika anda mempunyai akun email di yahoo, maka anda wajib untuk memiliki aplikasi yang satu ini.

10. "Facebook" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.facebook.katana
Dengan segala macam kontroversi yang ada Facebook telah digunakan oleh banyak orang. Pastikan bahwa anda menggunakan facebook untuk hal-hal positif.

11. "detikcom" - https://play.google.com/store/apps/details?id=org.detikcom.rss
Aplikasi untuk mengakses informasi/berita dari situs detik.com

12. "Kompas.com" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ertanto.kompas.official
Aplikasi untuk mengakses informasi/berita dari situs kompas.com

13. "Tumblr" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tumblr
Anda mempunyai akun tumblr? Aplikasi ini membantu kita untuk memposting melalui perangkat ponsel/smartphone/tablet.

14. "Plume for Twitter" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.levelup.touiteur
Salah satu aplikasi twitter untuk android yang cukup banyak digunakan. Mudah dalam penggunaannya, tampilan menarik disertai browser bawaan (cuicui browser)

15. "Skype - free IM & video calls" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.skype.raider
Selain untuk chat aplikasi ini juga bisa kita gunakan untuk melakukan panggilan gratis ke sesama pengguna skype.

16. "GetGlue" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.adaptiveblue.GetGlue
Suka membaca buku? Menonton film ataupun acara TV dan pengen berbagi dengan teman-teman anda? Well then, kenapa tidak bikin akun disini? It's quite fun! :D

17. "avast! Mobile Security" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.avast.android.mobilesecurity
Anti virus untuk menangkal serangan virus pada smartphone/tablet kita. Dilengkapi juga dengan vitur anti steal (anti maling).

18. -"Dropbox" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dropbox.android
Aplikasi untuk menyimpan dan berbagi file secara online. Baik foto, video ataupun file yang lain.

19. "PicsArt - Photo Studio" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.picsart.studio
Aplikasi foto editor untuk android yang lengkap dan gratis.

20. "Rocket Music Player" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.jrtstudio.AnotherMusicPlayer
Selain untuk memutar file audio, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk memutar file video berformat mp4

21. "Budi dan Badu untuk Android" - https://play.google.com/store/apps/details?id=com.danzoye.app.budidanbadu
Aplikasi komik strip buatan anak negeri, menghibur sekaligus sindiran satir terhadap hal-hal yang terjadi.

22. "Logo Quiz" - https://play.google.com/store/apps/details?id=logos.quiz.companies.game
Aplikasi game kuis yang tengah saya sukai akhir ini, menebak logo yang ada di sekitar kita, ternyata tidak semudah yang saya bayangkan sebelumnya :p

Masih banyak aplikasi android bermanfaat yang bisa kita install dari google play. Tinggal kita sesuaikan dengan kebutuhan kita.

Dengan semakin berkembangnya teknologi sudah saatnya kita manfaatkan gadget kita untuk membantu memudahkan pekerjaan kita, bukan hanya sekedar alat pamer.

Tuesday, 5 February 2013

Seragam Khaki Bikin Keki

Sekolah tempat saya mengajar sekarang adalah sekolah swasta. Dan di sekolah kami ini tidak / belum ada aturan mengenai seragam untuk guru-guru non PNS, jadi ada yang pakai kemeja lengan panjang, batik, lurik atau yang lainnya. Hanya ada satu ketentuannya yaitu sopan (Yaeya lah masak ngajar pake singlet?)

Walaupun tidak ada ketentuan pasti, namun pada hari Senin dan Selasa kebanyakan guru memakai baju seragam berwarna khaki (mirip dengan seragam nya PNS pada umumnya). Kebetulan di sekolah yang lama, seragam khaki ini merupakan seragam wajib bagi guru. Jadi saya pikir daripada seragam yang lama ndak terpakai nganggur di lemari, kenapa tidak diberdayakan?

Yang menjadi permasalahan adalah sekolah lama saya berada di wilayah kerja Kabupaten Sukoharjo, sehingga tempelan emblem di seragam khaki saya adalah kabupaten Sukoharjo. Sementara sekolah yang baru berada di wilayah kerja Kota Solo/Surakarta. Berhubung saya orangnya (agak) males - cuman agak lho ya.... Jadi saya tidak melepas emblem tersebut. 

Nah... rupanya emblem ini jadi masalah. Sebenarnya emblemnya hanya kecil terletak di lengan sebelah kiri, tapi... Ternyata orang suka merhatiin juga.

"Lho pak... Koq sukoharjo?" Kata seorang teman guru sambil senyam-senyum

Saya cuman nyengir nanggepin godaan teman saya tersebut.

Dan rupanya yang suka merhatiin bukan hanya teman guru, tapi anak-anak juga. Termasuk juga kegiatan ledek-meledek.

"Koq Sukoharjo tho pak?" Kata seorang murid.

"Ndak papa dong, emang kenapa?" Jawab saya dengan santai.

"Waaaa.... Sukoharjo, waaa...." teriak seorang siswa sambil menunjuk emblem di baju saya.

Saya cuman menganggapi dengan senyum dan ketawa.

Tapi.... Ndak berhenti di situ, setiap kali anak tersebut ketemu saya memakai seragam itu dia pasti akan teriak

"Waaa.... Sukoharjo..." katanya

Apeu dah nih anak... 

Lama-lama keki juga sih diledekin, tapi kalau dipikir-pikir toh ntar juga dia diam sendiri kecapean ndak saya ladeni.

Daftar SMA dan MA di Surakarta

Berikut daftar alamat SMA dan MA di kota Surakarta. (klik gambar untuk memperbesar).



Sumber: Data Kemendikbud

Sunday, 3 February 2013

Malam Minggu Anti Mainstream

Malam Minggu - malam Senin biasanya adalah saat MaGer saya (alias Males Gerak alias bersantai di rumah). Tapi apa daya malam Minggu kemarin saya "terusir" dari rumah gegera tetangga sebelah berisik nyetel musik kenceng-kenceng.

Tujuan pertama saya ke Pasar Gedhe untuk melihat suasana Pasar Gedhe yangah dihiasi lampion menyambut Imlek. Puas foto-foto, kepikiran untuk sekalian mampir ke klenteng yang ada di selatan Pasar Gedhe. Tapi apa daya klentengnya rame dengan umat yang tengah beribadah.

Saya kemudian pergi ke klenteng Po An Kiong di daerah Coyudan. Kontras dengan keadaan di Pasar Gedhe, klenteng Po An Kiong sangat sepi, saya lihat hanya ada dua orang laki-laki yang tengah duduk di teras klenteng.

"Permisi koh, boleh ambil foto di sini ndak?' Tanya saya kepada si kokoh.

"Tanya ke penjaganya saja." Kata si kokoh sambil menunjuk seorang berkaus merah yang mendatangi kami.

Saya ulang pertanyaan saya ke si kokoh yang baru datang.

"Kalau dari luar boleh, tapi klo di dalem harus minta ijin dulu." Kata si kokoh penjaga klenteng.

Errr.... Bukannya saya tengah minta ijin yak? Kata saya dalam hati.

"Jadi... dibolehkan ndak koh?" Tanya saya.

"Minta ijin ke dewa dulu" kata si kokoh menjelaskan.

Howgh... Ternyata itu maksudnya tho?

"Caranya gimana koh?" Tanya saya lagi.

"Beribadah dulu, minta ijin kepada Dewa nanti kalau diperbolehkan baru boleh ambil foto." Kata si kokoh.

"Lama ndak koh prosesnya?"

"Ya tergantung jawaban dari Dewa." Jawab si kokoh.

Seriously, klo ada kaca disitu pasti keliatan banget deh begonya saya, ndak paham dengan penjelasan si kokoh. Di lain pihak tertarik pengen tahu. Oh well... Terlanjur udah nyampe disitu kenapa ndak sekalian?

Prosesi meminta ijinnya cukup rumit. Sama kayak umat Khong Hu Cu beribadah pada umumnya.

Yang pertama adalah mengucap syukur dan meminta ijin kepada Thian (Tuhan YME) dengan cara membawa dupa dan membungkuk ke arah luar klenteng sebanyak 3 kali sambil mengucapkan doa. Setelah itu menancapkan dupa tersebut ke tempat dupa yang disediakan.

Kemudian berdoa kepada Dewa yang ada di tengah kleteng (saya lupa namanya) dengan tata cara yang sama, membawa dupa, membingkuk 3 kali sambil mengucapkan keinginan dan kemudian menancapkan dupa tersebut ke tempat yang disediakan. Bedanya kalau tadi menghadap luar kali ini menghadap kearah patung Dewa.

Yang ketiga adalah yang paling tricky, saya dan kokoh penunggu klenteng meminta ijin kepada Kong Tek Cun Ong, dewa klenteng Po An Kiong, caranya si kokoh berdoa (memohin ijin) dan kemudian jawaban dari Dewa melalui keping kayu yang di lempar.

Pertama si kokoh berdoa, kemudian melempar keping kayunya, keduanya menunjukkan sisi yang berbeda.

"Jadi nanti kita berdoa, kalau kepingnya menunjukkan sisi yang berbeda maka jawabannya iya, kalau sama-sama telungkup berarti jawabannya tidak, sementara kalau keduanya terlentang kita harus mengulang lagi karena permohonan kita tidak jelas." Kata si kokoh menjelaskan.

"Oh... Berarti saya di perbolehkan?" Tanya saya karena melihat kedua keping kayu tersebut menunjukkan sisi yang berbeda.

"Belum... Tadi saya baru tanya apakah Dewa sudah hadir di sini atau belum." Jawab si kokoh.

"Oh..." Jawab saya sambil mengangguk-anggukkan kepala.

Nah tricky nya disini karena kita tidak pernah tahu bagaimana kedua keping kayu tersebut akan menghadap. Setelah beberspa kali mencoba barulah kami berhasil, Dewa mengijinkan saya untuk mengambil foto.

Ruangan klenteng Poo An Kiong tidak terlalu besar. Berbagai macam sarana ibadah, dari mulai patung-patung Dewa, altar persembahan, tempat dupa terletak di seluruh bagian kleteng. Dupa berbentuk lingkaran mirip obat nyamuk super jumbo tergantung di langit-langit klenteng ditemani puluhan lampion berwarna merah beraneka ukuran.

Sementara perlengkapan ibadah lain seperti dupa dan lilin beraneka ukuran, kertas doa dan lain-lain berada di pojokan klenteng.

Kata si kokoh hampir semua yang ada di klenteng tersebut adalah sumbangan dari umat. Jadi tak heran kalau pada altar dan lampion tertulis nama atau perusahaan yang menyumbang. Kebanyakan buatan lokal, sementara untuk patung-patung Dewa berasal dari Cina.

Klenteng ini sudah berumur lebih dari 200 tahun, walaupun sudah mengalami beberapa kali renovasi tapi secara umum klenteng ini masih mempertahankan material asli, terutama ukiran-ukiran penghias klenteng pada pintu, tiang, tembok dan langit-langit.

Anyway, seru lho pengalaman kemarin, bisa jadi alternatif kegiatan ber malam mingguan yang anti mainstream :D

Friday, 1 February 2013

Pak Karno dan Masjid

Beberapa waktu lalu ada peresmian patung Ir. Soekarno sekaligus pergantian nama jalan dari Jalan Raya Solo Baru menjadi Jalan Ir. Soekarno di daerah Solo Baru.

Acara ini rupanya cukup menyita perhatian anak-anak di sekolah. Suatu hari beberapa anak tengah ngobrol di perpustakaan sambil baca berita foto mengenai peresmian patung tersebut.

"Eh pak Karno kurang ajar deh." Kata seorang anak.

"Kurang ajar kenapa?" Tanya temennya.

"Gimana gak kurang ajar coba, masak dia nunjuk-nunjuk masjid?" Kata si anak tadi.

"Eh jangan salah, pak Karno baik tau. Dia nunjuk-nunjuk karena mau ngasih tahu "Noh disana ada masjid."" Kata yang lain

Me: Melihat takjub kearah anak-anak yang tengah ngobrol random nan absurb tersebut.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites