Saturday, 12 January 2013

Penguasaan Kelas

Salah satu ketrampilan/ilmu yang harus dikuasai oleh seorang pendidik dalam menghadapi peserta didik di kelas adalah penguasaan kelas.

Penguasaan kelas kurang lebih berarti bagaimana seorang pendidik mengendalikan situasi dan kondisi yang ada di dalam kelas. Baik itu peserta didik maupun lingkungan pendukungnya.

Berdasarkan pengalaman, penguasaan kelas merupakan ketrampilan tersulit yang harus dikuasai seorang pendidik. Penguasaan kelas tidak bisa dipelajari dari buku/ kuliah. Tapi harus dengan praktek dan butuh waktu untuk menguasai ketrampilan ini.

Penguasaan kelas berhubungan dengan strategi belajar/ mengajar. Sebuah kelas terdiri dari belasan sampai dengan puluhan peserta didik yang berbeda karakternya. Sebagian besar sekolah memang mengelompokkan siswa per kelasnya. Sering kali pengelompokannya berdasarkan ranking (peserta didik dengan ranking tinggi di kelas A, dst).

Dalam prakteknya kepribadian peserta didik tidak hanya di pengaruhi oleh kecerdasan. Tak jarang kita temui peserta didik yang cerdas dan bandel/ suka rame, cerdas dan suka tidur di kelas, kurang cerdas dan bandel/ suka ramai di kelas, kurang cerdas dan suka tidur. Serta masih banyak kombinasi kepribadian lainnya.

Dan seorang pendidik harus bisa menghadapi semua peserta didik dengan berbagai macam kepribadian tersebut. Menurut pengalaman tidak ada rumusan pasti dalam penguasaan kelas. Penerapan metode/strategi belajar/mengajar harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

Sebagai contoh: metode mencatat saat ini bisa digunakan untuk pembelajaran di kelas yang dikenal ramai, namun belum tentu bisa berhasil untuk pertemuan selanjutnya.

Metode mencatat sebagai sebuah metode konvensional sering kali dianggap kurang/tidak bagus dalam pembelajaran. Namun dalam prakteknya terkadang metode ini efektif untuk membuat suasana kelas kondusif dan pembelajaran berlangsung efektif. Mayoritas siswa bisa menangkap materi pembelajaran.

Kesimpulan:
Penguasaan kelas merupakan ketrampilan pendidik yang di dapat melalui pengalaman mengajar. Semua metode/strategi belajar harus dikuasai. Seorang guru somehow harus punya indera ke enam untuk melihat kondisi siswa pada saat mengajar dan cekatan untuk berganti metode mengajar jika metode yang sebelumnya tidak berhasil membuat suasana kondusif.

0 comments:

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites