Monday 9 September 2013

My Little Emotional Journey



Setelah tertunda sekian lama, akhirnya hari Sabtu keinginan saya untuk "kembali ke masa lalu terlaksana juga", kekhawatiran mengenai waktu ternyata dapat dengan mudah diselesaikan. Saya hanya perlu ijin kepada wakasek kurikulum untuk pulang lebih awal, dan tanpa perlu persyaratan dan prosedur yang rumit, ijin pun di berikan.

Dari sekolah saya berangkat kurang lebih pukul 11.30. Perjalanan menuju Polokarto, yang semula saya pikir akan menghabiskan waktu 30 (bahkan lebih), ternyata hanya menghabiskan waktu tidak lebih dari 30 menit. 

Menyusuri lagi jalanan yang dulu hampir tiap hari saya lalui (well... dulu biasanya saya lewat jalur lain, bukan jalur yang ini). Sudah setahun berlalu, ada banyak hal yang berubah, penambahan bangunan di sana sini, namun banyak hal juga yang masih tetap seperti dulu.

Termasuk sekolah lama saya. Memasuki gerbang (yang ternyata masih saja tetap sama), menyeruak perasaan... senang (?) kembali menginjakkan kaki ke tempat yang telah menempa saya selama 3 tahun kemarin, tempat dimana saya banyak belajar (dan masih banyak lagi yang harus saya pelajari).

Sempat muncul kekhawatiran kalau saya akan mengganggu (bagaimanapun juga saya datang pas jam kerja), namun saya salah, sambutan hangat saya dapatkan dari mantan teman-teman sekerja saya, terlebih dari partner in crime saya. It's so good the see them again.

Sempat juga bertemu dengan Mr. T, walaupun tak sempat ngobrol banyak karena beliau keburu masuk kelas untuk mengajar.

Dan anak-anak itu... It's unspeakable, un-describable.

Bukan sambutan heboh dari mereka yang membuat saya bahagia, tapi melihat kembali wajah mereka, senyum lebar mereka. It's more than anything.

"Pak guru masih ingat saya nggak?" Tanya seorang anak sambil mengajak salaman.

Saya cuman nyengir bego, dan kemudian menjawab

"Jujur kalau untuk nama saya banyak yang lupa, tapi untuk wajah saya masih ingat jelas."

Saya tinggalkan mereka ketika mereka naik ke kelas 8, dan sekarang mereka kelas 9, banyak hal yang berubah dari mereka, terutama secara fisik.

"Gpp pak, orang sesama kelas 9 aja banyak yang nggak apal nama koq." Kata seorang anak dengan cueknya.

Dan saya cuman bisa tersenyum malu menanggapinya.

Saya ngobrol banyak dengan mantan rekan saya waktu itu, bahkan bisa dikatakan saya datang untuk ngobrol bareng dia. Tak terasa hampir dua jam kami ngobrol. And again, it's so good to see her again, to talk to her. Dan yang paling menyenangkan adalah saya masih bisa melihat semangat yang menyala di mata dia.

Banyak hal yang terjadi, banyak hal yang telah di lalui, hal-hal positif, dan terlebih hal-hal negatif yang mencoba merusak segalanya. But somehow she's survive dan dia hanya membutuhkan sedikit tambahan support agar lebih kuat lagi.

And last but not least, keinginan saya akhirnya terwujud juga, passing the tradition to her.

Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik dari hari ke hari. 

Terima kasih alam semesta, untuk semuanya :)


Related post: Saya Juga Kangen 

0 comments:

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites