Saturday 7 September 2013

Kisah Ibu dan Sales


Pagi tadi, ada sales yang datang ke sekolahan menawarkan minuman probiotik dagangannya. Waktu itu usai istirahat sholat dhuha, ketika dia datang.

Ngeliat mas-mas sales ini, saya jadi keingat kejadian beberapa tahun lalu, waktu itu ada beberapa sales peralatan listrik yang masuk ke kampung kami, dan rumah kami salah satu yang didatangi oleh salah satu sales tersebut, dan ibu saya yang "melayani" sales tersebut.

Biasanya kan orang melayani sales itu di beranda depan, atau bahkan tak jarang di depan pintu pagar. Tapi tidak oleh ibu, beliau mempersilahkan sales tersebut untuk masuk ke ruang tamu dan kemudian ngobrol di sana. Dari dalam cuman bisa bengong ngeliatnya.

Tak berapa lama berselang, ibu berkata kepada saya

"Le, mbok dibikinkan mie untuk salesnya."

Kebetulan di rumah lagi nggak ada apa-apa, dan semangkok mie instant cukup pantas untuk dihidangkan.

"Kenapa sih bu? Kan cuman sales ini, koq sampai segitunya." kata saya dengan penuh tanya.

"Kasihan Le, dia udah seharian capek muter-muter jualan." kata si ibu.

Kemudian beliau melanjutkan.

"Ibu jadi keinget sama kakak kamu, dia kan kerja sales juga?"

Ah ibu... Kakak saya memang kerja sebagai agen asuransi dan kerjaannya menawarkan jasa asuransi, so basically it's the same. Tak salah kalau ibu menyamakan keduanya.

"Jangan lupa kasih telor ya, sama nanti bawain nasi juga."

Kata ibu menambahkan ketika saya hendak memasak mie buat si mas sales.

Bertahun-tahun berselang, kejadian itu masih dengan mudah bisa saya ingat, dan pagi ini seakan-akan kejadian yang telah lama tersebut terpampang nyata (tanpa cetar membahana) di depan mata saya.

Saya nggak terlalu memperhatikan si mas sales yakult ini (yah kesebut deh akhirnya), karena perhatian saya terbagi dengan seorang guru yang tengah melaporkan kejadian di kelas. But somehow he reminds me of the one from the past.

Mungkin sekolah kami merupakan tujuan pertama dia hari ini, mungkin dagangannya belum ada yang laku hari ini, terbukti ketika saya beli satu dia kesulitan untuk mencari kembaliannya. Well... Semoga dagangannya laris ya mas :)

Btw jujur, seumur-umur baru pertama kali ini beli dan minum yakult, lumayan enak juga :p

7 comments:

(y) membuat adem yakult dan kisahnya mas jaw :)

Terharuuu mas, betapa susahnya nyari duit dan sy cm bisa ngabisin ;(

@rahmat isnaini
Lebih seger klo minum air kendi mas :D

@Lucky Eno Marchelin
:)

Hm hm hm. Tetap semangat untuk mereka. Setidaknya mereka bekerja mencari rizki dengan cara yang halal.

biasanya org paling menyepelekan profesi sales, alhamdulillah ibunya sungguh peduli :)

@Dede Ruslan
Ibu saya memang amazing :))

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites