Sekolah

Cerita-cerita yang terjadi di sekolah

Cerita Sehari-Hari

Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Internet

Segala sesuatu yang berhubungan dengan internet dan blogging

Jamban Blogger

Jamban Blogger

Tulisan Jaw merupakan anggota dari Jamban Blogger

Monday, 24 September 2012

Mereka (Juga) Peduli

Seperti biasa pagi hari sesampai di sekolah saya langsung masuk kantor untuk mengisi daftar hadir dan berbincang-bincang dengan temen-temen sambil menunggu bel masuk berbunyi. Namun baru saja saya mau masuk kedalam ruangan kantor tetiba ada sekelompok siswi yang sudah menghadang di depan pintu kantor.

"Pak mau mengembalikan buku..." Kata seorang anak.

Saya pun akhirnya mengurungkan niat masuk kantor dan mengikuti mereka masuk ke ruang perpustakaan yang ada di samping kantor. 

Tengah saya mengecek pengembalian buku, seorang siswi berkata.

"Pak, kalau menyumbang buku boleh?"

Agak kaget juga mendengar si anak berkata begitu.

"Tentu saja boleh, kamu tinggal bawa bukunya saja kesini nanti saya data."

Ini memang bukan kejadian pertama kalinya, minggu kemarin seorang anak menanyakan hal yang sama dan hari berikutnya si anak tersebut membawa setumpuk buku bacaan untuk disumbangkan. Bukan buku-buku baru, namun bisa untuk menambah koleksi bacaan anak-anak. 

Koleksi perpustakaan kami memang masih sangat terbatas jumlahnya (terutama buku bacaan). Dari pihak sekolah sendiri sebenarnya tengah mengupayakan pengadaan buku baru. Proposal bantuan pun juga sudah dibuat dan diserahkan ke beberapa tempat. Namun apa daya, sampai sekarang belum bisa ter realisasi juga.

Kaget dan merasa senang dengan antusiasme dari anak-anak. Baik yang rajin membaca, meminjam dan juga yang menyumbang buku untuk perpustakaan sekolah mereka. 

Friday, 14 September 2012

(About) Cellular Photography

Berawal dari buka-buka folder laptop, nemu banyak foto-foto yang saya ambil dengan kamera ponsel (yang menurut saya bagus). Di lain pihak saya juga suka mengedit foto-foto tersebut. Akhirnya kepikiran untuk menguploadnya di blog khusus. Pilihan jatuh ke tumblr karena kemudahannya dalam posting foto serta tampilan, interface dan tools yang tidak ribet.

Awalnya mau pake domain cellphonephotography, namun apa daya sudah ada yang pake, saya ganti dengan cellularphotography, alas.... lagi2 udah ada yang pake, putar otak sebentar, akhirnya pake nama cellograph (singkatan dari cellular photograhpy).

Foto-foto yang saya posting disana sampai saat ini memang sepenuhnya hasil editing. Permasalahannya bagaimanapun juga kualitas foto kamera ponsel tidak mungkin bisa sebagus kamera pocket apalagi kamera profesional, serta dengan adanya editing bisa menambah efek dramatis pada foto tersebut.

Koleksi foto tersebut ada yang foto lama dan ada juga foto-foto baru, sebagian pernah saya posting di FB ataupun twitter. It really is only hal-hal yang sering kita temui dalam keseharian kita. 

Visit my tumblr @ http://cellograph.tumblr.com/ and hopes you enjoy photos I post there ^O^\/

Monday, 10 September 2012

Guru Kencing Berdiri

Pernah dengar pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" dong ya? Nah klo guru main di CFD, trus murid ngapain?

Hari ini saya ke CFD lagi, tetap dengan niat semula olah raga, refreshing sambil nyari sarapan, hihihi.... 

Seperti biasa juga saya jalan sendirian, dan masih seperti biasa klo jalan sendirian cuek bebek jlujur kayak penggaris kayu 1 meteran. Cuman gegera minggu kemarin sempat di ledek sama murid, sekarang saya lebih pasang mata dan telinga terutama di daerah dekat Nonongan (takutnya ntar disambit sendal beneran sama siswa saya, hihihi...)

Nggak taunya di pertigaan lampu merah Sriwedari, tetiba saya di sapa oleh beberapa anak kecil yang tengah sepedaan. Rupanya anak-anak kelas 7.

Thursday, 6 September 2012

Kasus Si X

Si X adalah salah satu siswa asuh saya, dia seharusnya duduk di kelas 9, namun karena kebandelannya jadi sekarang dia masih di kelas 8. Anak nya kecil, kurus dan tidak terlalu tinggi dengan wajah polos. Namun tingkah polahnya ampun-ampunan dah. Hampir tiap hari dia dapat teguran dari guru yang mengajar (di setiap jam belajar), hampir tiap hari pula dia dapat hukuman dari wali, kesiswaan ataupun bagian ketertiban siswa (dari mulai bersih2, menyiram halaman bahkan sampai push up) tapi teteup aja mentheles. 

Putar otak juga menghadapi anak ini, kalau saya juga bersikap keras dengan memberikan sanksi2 ke dia, saya yakin dia tidak bakalan berubah, malah mungkin tambah menjadi karena merasa jengkel dengan sanksi yang diberikan. Akhirnya saya coba cara lain, dia saya wajibkan tiap hari untuk menghadap saya di ruang konseling, tidak boleh tidak sampai dia berubah sikap dan sifatnya.

Awalnya dia protes terlebih karena saya menyuruhnya menghadap pas jam istirahat pertama, sempat di tawar setiap pulang sekolah atau kalau enggak istirahat kedua setelah sholat Dhuhur. Tapi saja jawab enggak.

Cara ini saya coba pakai untuk melakukan pendekatan ke dia, saya pengen tahu lebih dalam mengenai diri si anak ini (terlebih karena saya baru di situ), mengenai keluarga dan lingkungan sekeliling dia. Dan kalau cara-cara pemberian sanksi tidak bisa mengubah dia, siapa tau justru dengan cara seperti ini bisa.

Oh iya, satu hal walaupun siswa-siswa disini banyak yang bandel, namun mereka termasuk bertanggung jawab, jadi ketika mereka melanggar peraturan dan sanksi diberikan ketika pulang sekolah, mereka tidak langsung kabur, namun meminta sanksi kepada guru bersangkutan (well... memang sih ada peraturan kalau si anak yang diberi sanksi kabur, maka akan diberi sanksi tambahan yang lebih berat). 

Namun seberat-beratnya sanksi yang diberikan toh juga sekedar membersihkan sekolah, menyapu, mengepel, memungut kotoran dan menyiram halaman, hukuman push up atau berjemur di lapangan sangat jarang dilaksanakan.

Kembali ke si X, hari ini saya ke Polokarto untuk mengurus surat-surat dari sekolah yang lama, saya berangkat agak pagi dengan harapan sebelum istirahat pertama urusan sudah selesai dan saya bisa melakukan pemanggilan terhadap anak ini. Namun apa mau dikata, kepala sekolah tengah mengajar sampai dengan istirahat pertama (di sekolah baru istirahat pertama pukul 10.00 sementara di sekolah lama istirahat pertama pukul 9.40). Lebih dari 1 jam saya menunggu dan perjalanan dari Polokarto ke Semanggi lumayan lah, lebih dari 15 menit (ditambah lagi tentunya ada basa-basi dengan teman-teman di sekolah lama), alhasil sekitar pukul 10 urusan baru selesai dan sampai di sekolah udah jam 10.30an serta istirahat pertama udah selesai, anak-anak sudah masuk lagi.

Dan pulang sekolah si X, tanpa disuruh udah datang sendiri ke ruang BK dan minta maaf tadi kelupaan karena keasyikan jajan (dan rupanya dia tidak tahu kalau tadi saya tidak ada).

Monday, 3 September 2012

Siang tadi

kelar kerjaan, berhubung malas jalan gegara panasnya minta ampun saya pun ngesot menuju parkiran motor. Anak-anak masih lumayan banyak di halaman sekolah. Di parkiran ada beberapa siswi yang tengah asyik ngerumpi. Tiba-tiba, salah satu diantara mereka nyeletuk:

"Pak Ari kemarin ke CFD yaaaaa????" Dengan banyak a dan tanda tanya serta nada centil menggoda.

"Hah, koq tau?" Dengan tampang kaget bin polos saya menjawab.

"Iya, kemarin saya ketemu bapak di Nonongan."

"Lah?? Koq nggak nyapa?" Sekali lagi dengan polosnya saya bertanya.

"Ish... Saya udah teriak-teriak manggil, bapaknya aja yang nggak denger. Bapak lagi jalan sambl pake headset. Jyaaah... Ngenomi euy..."

#JLEBB Saya cuman bisa nyengir mendengar si anak ngomong.

Saya kelupaan kalau sekolah tempat saya mengajar sekarang itu di kota Solo, tidak terlalu jauh jalan Slamet Riyadi dan tidak sedikit pula siswa sekolah kami yang tinggal di dekat Slamet Riyadi. Dan kebiasaan lama klo jalan sendirian suka nggak perhatiin kiri kanan, yang ada di pikiran cuman apa yang saya tuju (dan kemarin pikiran saya lagi nyari tempat buat sarapan :p)

Sempat sih kepikiran pas saya makan es pisang ijo kemarin "Klo aku makan sambil jalan, ntar ketemu anak-anak, besok mereka pasti bakal protes deh."

Eh... taunya beneran ketemu sama anak-anak, cuman bukan pas saya makan, tapi pas jalan-jalan. 

Sambil cengar-cengir saya bilang ke si anak.

"Ntar lagi klo ketemu saya, kamu panggil nggak nengok sambit pake sendal aja yak?"

Bluuuk...

Di sekolah saya ada tradisi mengadakan apel pagi setiap masuk pertama setelah libur panjang. Demikian juga usai libur Lebaran kemarin. Apel paginya sederhana saja sih, semua anggota sekolah kumpul di halaman, anak-anak berbaris sesuai kelas masing-masing, kemudian ada sedikit sambutan/pidato dari kepala sekolah dan berhubung usai lebaran, selesai pidato kepsek trus dilanjut halal bi halal (salam-salaman semua anggota sekolah).

Acaranya tidak berlangsung lama, kurang lebih 30 menitan (termasuk salam-salamannya) pidato kepala sekolah juga tidak lebih dari 10 menit, yang bikin lama tuh ngatur anak-anak untuk baris. Ada yg ngeluh panas, ada yang becandaan terus sama temennya, ada aja alasan anak-anak.

Kebiasaan saya klo acara kayak gini saya berada di belakang anak-anak, bantu-bantu untuk menertibkan anak-anak yang bandel. Nah... pas pidato kepala sekolah, saya tengah melayani pertanyaan anak yang eyel-eyelan. Mendadak di deretan tengah ada anak yang tumbang begitu saja. Awalanya saya pikir itu anak terjatuh gara-gara becandaan saling dorong. Cuman pas dia berdiri lagi koq goyang-goyang kayak orang mabuk. 

Pas saya dekati, si anak keliatan pucat banget dengan keringat sebiji jagung memenuhi wajah dan lehernya. Saya ajak ke kantin sekolah yang ada di dekat situ, jalannya aja susah lho, udah mau ambruk aja. Untung si anak badannya kecil dan saya gedhe jadi nggak ambruk lagi di tengah jalan

Note: Lagi kena sindrom kebangun-tengah-malam-dan-tidak-bisa-tidur-lagi-dan-akhirnya-ngeblog-deh :p

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites