Saya sangat jarang menghabiskan waktu ngabuburit, atau malam hari selepas maghrib dengan jalan-jalan di mall. Selain tidak hobi, alasan paling utama tidak ada duit :p Tapi sesekali boleh lah jalan-jalan di mall sambil refreshing menghilangkan kejenuhan di rumah.
Seperti yang sudah diketahui setiap orang, yang namanya mall kalau bulan Ramadhan pasti rame nya. Apalagi kalau menjelang Idul Fitri, udah berasa kayak di pasar tradisional, tumpah ruah berdesak-desakan. Dengan berbagai macam tujuan, dari belanja kebutuhan sehari-hari, kebutuhan Idul Fitri, nonton film (kalau mall nya ada gedung bioskop), sekedar jalan-jalan, atau yang anti mainstream main ke mall untuk nyopet #Eh
Nyinyiran/sindiran mengenai fenomena ini sudah aja sejak puluhan tahun lalu (waktu itu mall di kota Solo belum sebanyak sekarang), dimana shof sholat di masjid mengalami kemajuan karena berkurangnya jamaah sholat karena orang-orang sibuk ngaMall memasuki pertengahan sampai akhir bulan Ramadhan.
Banyak daya tarik (godaan) yang ditawarkan oleh mall. Dari mulai potongan harga, tawaran hadiah, sampai "kesadaran" masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menyambut Idul Fitri. Kata kesadaran saya beri tanda kutip karena yang saya lihat terjadi salah kaprah dalam pemahaman menyambut Idul Fitri. Kebanyakan orang mempersiapkan diri menyambut Idul Fitri dengan belanja berbagai macam hal, dari mulai baju, makanan, perlengkapan rumah, bahkan sekarang bergeser/bertambah dengan "kesadaran" untuk memperindah rumah dengan membeli peralatan elektronik baru. Yang beli TV/peralatan audio/kulkas atau alat elektronik lain demi Idul Fitri adaaa... I would say that's unbelievingly amazing!
Kesadaran masyarakat itu didukung dengan adanya berbagai macam tawaran kemudahan dari mall. Berbagai macam diskon (sampai 50% lebih) dan penawaran hadiah, membuat orang menjad kalap dalam belanja.
Seorang teman saya pernah berkata
"Ayo beli, mumpung ada diskonan. Kapan lagi bisa beli barang ginian dengan harga murah?"
Padahal kalau kita mau mengamati, dalam satu tahun, ada banyak event yang "mewajibkan" pihak mall/toko untuk melakukan penawaran potongan harga. Saya sebut wajib karena pada saat-saat tersebut bisa dipastikan ada diskonan. Mulai dari tahun baru (yang biasanya digabung dengan event natal dan akhir tahun - end year sale). Memasuki bulan Februari ada sale dalam rangka menyambut Valentine, disusul dengan Imlek, Paskah, Idul Adha, sale pertengahan tahun (awal tahun ajaran baru). Bulan Agustus ada sale menyambut ulang tahun kemerdekaan RI (masih adakah yang terlewat? Belum lavi kalau pihak mall/toko ber ulang tahun, atau event khusus semacam *Sisipkan Nama Kota Disini* Great Sale, dll.
Dan, walaupun tema utama menyesuaikan event yang ada (contoh saat Idul Fitri kita akan banyak menemukan pakaian muslim, dst). Tapi potongan harga berlaku juga untuk produk-produk lainnya. Tentu saja besaran potongan harga sepenuhnya kewenangan dari pihak toko untuk menentukan.
Kesimpulannya, belanja apapun sesuaikan dengan kebutuhan. Jangan khilaf dan kalap dalam berbelanja saat godaan diskon begitu gencar menerpa. Justru jadikanlah sebagai budak anda. Contoh, anda butuh sepatu karena sepatu lama anda sudah butut, kebetulan ada diskonan untuk produk tersebut. Jangan malah sebaliknya khilaf dan kalap saat melihat diskon, tanpa pikir panjang langsung beli, begitu sampai rumah baru kepikiran
"Kenapa tadi gue beli ya? Di rumah kan masih ada banyak?"
Yang ada malah jadi mubazir dan nyesel.
N.B. Oh iya, sudah tiga tahun ini lho saya tidak belanja baju buat lebaran. Yang mau kirim parcel baju lebaran, silahkan komentar di comment box #Eh #KemudianDiKeplakiOrangSeRT
0 comments:
Post a Comment
Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.