Thursday 22 May 2014

Judes

Beberapa waktu lalu saya ngobrol dengan anak-anak di perpustakaan, dari obrolan tentang pelajaran, ujian dan segala macamnya. Dan tiba-tiba tanpa di duga, seorang anak berkata.

"Pak, Bu XYZ itu koq judes banget sih?"

"Apa iya?" Kata saya

Perasaan biasa aja deh, atau karena saya terlalu cuek yak, jadi nggak kerasa.

"Iya pak, tiap kali masuk kelas masti wajahnya ditekuk. Mbok senyum dikit gitu."

"Hmm... Mungkin pas beliaunya lagi dapet..."

"Masak dapet tiap hari pak?"

Iya juga yah :D

"Yah... Mungkin beliaunya lagi ada masalah gitu, jadi pas ngajar kalian keluar juteknya."

"Itu lho pak, kalau papasan di jalan juga gitu, bunyiin klakson atau apa gitu..."

Dan... Masih banyak lagi cerita dari anak-anak tentang beliau.

Weleh... Saya cuman bisa garuk-garuk kepala mendengarnya, bingung mau gimana menanggapinya. Akhirnya saya pun berkata.

"Tapi kalian tuh kadang emang harus ditegasi deh, kalau perlu digalaki, kalau enggak suka ngelunjak."

"Eh iya pak, bener... Jadi keinget dulu pak Ari marah-marah di kelas. Dulu karena apa sih? Ramai di kelas yah?" Kata seorang anak kepada temennya.

Gubraks... Gantian saya yang mereka gossin

*kemudian mlipir ke pojokan perpus*

Cerita lain, saya tengah mengajar kelas 7, materi yang saya sampaikan tentang sifat positif dan negatif.

"Jadi anak-anak jutek itu sifat negatif..."

"Pak jutek itu apa?" Tanya seorang anak.

"Jutek itu judes." Jawab saya

"Nah tapi... Jutek itu ada baiknya juga, jadi umpamanya kalian pas di tempat umum, di bis umpamanya ada orang yang mencurigakan, kalian boleh saja bersikap jutek terhadap orang tersebut, demi keamanan kalian. Tapi kalau kalian nggumpul sama temen-temen kalian, jangan bersikap jutek." Kata saya melanjutkan.

"Sudah paham maksud saya? Tahu ya kapan kalian boleh jutek kapan enggak?" Tanya saya.

Anak-anak terdiam sambil mengangguk (saya anggap paham deh :D)

Dan kemudian si anak yang tadi bertanya lagi.

"Kalau bu XYZ itu gimana pak? Jutek terus lho."

Meringis saya mendengar pertanyaannya.

"Nah seperti yang saya sampaikan kemarin kalau sifat itu cenderung menetap. Sifat beliau memang seperti itu. Sifat itu bisa berubah KALAU kita mau berusaha mengubahnya. Jadi ambil yang baik-baik dan ubah, kalau bisa hilangkan yang jelek." Kata saya

Yah, sebisa mungkin ngeles lah :D

Anyway... It's amazing bagaimana anak-anak melihat orang dewasa dan menjadikannya role model.

2 comments:

Karena guru jutek itu keniscayaan. Selalu ada di tiap sekolah. :p

@Arif Abdurahman
Hahaha, jangan2 suka di judesin guru yah? :D

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites