Friday 23 May 2014

Denda dan Protes Salah Alamat

"Paaak... Ngapain sih sekarang pake acara denda sega?"

Kata salah satu siswa kelompok motivasi saya di suatu siang nan panas.

"Iya... Mana 10.000 pula." Sahut temannya.

Hoe? Denda apaan dah? Klo mereka protes denda perpus telat amat? Orang pemberlakuannya sejak dulu. Lagian dendanya cuman 500 bukannya 10.000.

"Denda apaan sik?" Tanya saya penasaran.

"Itu lho pak denda buat yang nilai try outnya di bawah target. Kata si Cimpluk (nama disamarkan)

"Lah... Saya kan nggak memberlakukan denda ke kalian?"

"Pak Pram yang bilang pak..." Kata si Cempluk lagi.

"Lah.... Terus kenapa protesnya ke saya?" Saya bilang

"Habisnya.... Anu... Anu... Anu..." Kata si Cempluk sambil mecucu dengan kata-kata yang nggak jelas.

Selang beberapa waktu saya mendapatkan informasi kalau memang ada pemberlakuan sistem denda untuk anak-anak, tujuannya adalah untuk memacu semangat belajar mereka.

Saat kegiatan motivasi saya sampaikan ke mereka.

"Denda itu diberlakukan agar kalian semangat belajarnya. Berapa target nilai kalian?"

"Beda-beda pak, tergantung nilai try out kemarin, trus lagi targetnya nambah terus, kalau sekarang mencapai target ntar try out berikutnya naik lagi targetnya."

Weh... Hebat juga yang bikin aturan.

"Yaudah, kalian semangat belajarnya biar nggak kena denda."

"Tapi an susah pak." Kata si Cipluk nggeyel.

"Kalian pasti bisa, pokoke wis percaya diri aja."

Diam sejenak ngeliatin mereka satu per satu.

"Selama kalian berusaha, target nilai itu kecil, bisa kalian lampaui.

Peraturan baru ini ternyata lumayan bisa memacu anak-anak untuk lebih semangat belajar, banyak yang bisa melampaui target, namun tak sedikit anak-anak yang masih dibawah target dan kena denda.

Selain untuk memotivasi siswa, peraturan ini sebenarnya ditujukan kepada orang tua agar mengawasi dan memotivasi belajar siswa di rumah.

Tapi apa daya, banyak anak-anak yang mengalah membayar denda dengan uang saku mereka sendiri, tidak meminta dan memberitahu orang tua mengenai hal ini. Untungnya sih sekolah juga mensosialisasikan hal ini secara langsung ke orang tua.

Sampai try out selesai, banyak uang denda yang terkumpul. Anak-anak banyak yang protes, bahkan ada juga yang berpikiran buruk.

"Jangan-jangan ntar uangnya buat ini itu."

Baru kemarin selesai UN, anak-anak mempersiapkan diri untuk acara kelulusan, ada pengumuman sekolah.

"Uang denda yang dari kalian kemarin,akan dikembalikan ke kalian sesuai besar denda masing-masing, bisa kalian gunakan untuk membayar administrasi sekolah atau untuk membayar pendaftaran SMA."

Anak-anak pun sontak berteriak-teriak protes.

2 comments:

Emang kalau soal uang pasti sensitif. Tapi uang juga saran motivasi paling ampuh. :p

@Arif Abdurahman
Yups, efektif banget :D
Salam kenal, terima kasih sudah mampir di blog saya

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites