Thursday 3 October 2013

Nyebelin!!!


Hari ini saya datang agak terlambat, pukul 07.05 baru nyampai di sekolah karena antri isi bensin dan angin di SPBU. Setelah ngeliat jadwal ternyata saya ada tugas ngawas di ruang atas. Bergegas saya pun naik ke lantai dua.

Sampai di ruangan, anak-anak baru selesai berdoa dan kertas ulangan belum dibagikan oleh teman ngawas saya. Selesai membagikan soal ulangan, seperti biasa pesan sponsor.

"Kerjakan dengan tenang dan jangan mencontek."

Kemudian saya pun mengawasi anak-anak dari deretan belakang, sementara teman ngawas saya di depan. Yang berada di ruangan ini adalah anak-anak "istimewa", jadi "siasat" yang kemarin saya jalankan juga di ruangan ini. 



Benar saja, belum ada 15 menit berjalan, anak-anak sudah mulai ribut, ada yang ngobrol dengan adik kelas yang duduk di sebelahnya (mungkin karena nggak bisa jawab dan nggak tau mau ngapain), ada juga yang mulai "mencari mangsa" yang bisa nggasih contekan ke dia.


"Sttt..."

"Kerjakan dengan tenang"

"Jangan ramai!"

"Ngobrolnya ntar kalau istirahat."

Beberapa kali saya harus memperingatkan anak-anak agar tidak ramai. Berisiknya anak-anak tuh sudah agak-agak kelewatan, bukan hanya sekedar bisik-bisik kecil saja. Jadi sudah seharusnya saya memperingatkan mereka. Saya kemudian berkeliling kelas sambil "menjewer" anak-anak yang ramai.

Yang bikin saya dongkol bin bete adalah, temen nggawas saya cuek bebek dengan apa yang ada di ruangan. Bahkan anak yang tepat berada di depannya asyik ngobrol aja tidak diperingatkan



Beliau malah asyik membaca buku, bahkan... ketika saya sampai di belakang, seorang anak sambil nyengir berkata

"Pak, lihat deh Pak X lagi tidur."

Katanya sambil nunjuk ke depan.

DEMI TUHAN!!!!! Beneran! Ciyusan! Si bapak tidur dengan tenangnya. 

#Garuk2Tembok #JedotinKepalaKeTembok #LompatDariLantai2

"Stttt... Tenang, jangan ramai!"

Kata saya mengingatkan anak-anak.

Namun apa daya, berulang kali terjadi, hanya beberapa saat anak-anak bisa tenang setelah saya ingatkan. Bahkan bukan hanya beberapa saja yang ramai, tapi se ruangan kompak pada ngobrol. 

Puncaknya, sekitar 20 menit sebelum ulangan berakhir, anak-anak masih sulit dikendalikan, akhirnya saya berkata:

"TENANG!!! KALIAN ITU LAGI ULANGAN, JANGAN RAMAI!"

Yups... saya mengucapkan kata tersebut sambil berteriak. Dan anak-anak pun kemudian terdiam.

Saya tidak mengharapkan anak-anak bakalan diam mematung (seperti sekolah jaman dulu, sampai noleh saja takut), tapi saya berharap anak-anak memahami kalau mereka dalam situasi ulangan, tidak ngobrol apalagi saling mencontek. 

Dan, sebagai guru pengawas, sudah selayaknya mengawasi anak-anak yang tengah ulangan, dan sebenarnya nggak susah koq buat melaksanakan tugas pengawasan tersebut, tidak harus pasang tampang gahar, galak dan memarahi anak-anak selama ujian berlangsung. 

Menjadi pengawas ujian bisa dilaksanakan dengan santai koq, nggak perlu yang harus terlalu tegang, galak, dsb, tapi nggak nyantai gitu juga kali??? Sampai ditinggal tidur segala :|

Anyway, kelar ulangan pas anak-anak meninggalkan ruangan, salah seorang anak berkata

"Tadi pas bapak marah-marah, pak X sampai kaget lho." katanya sambil memperagakan gerakan orang yang lagi.

"Biar..." jawab saya pendek

*padahal dalam hati ketawa ngakak*

1 comments:

ahahhhaa.... susah yach jadi guru,,, butuh mental yang kuat untuk menghadapi makhluk2 seperti mereka...

:) kalow punya waktu luang silahkan berkunjung ke blog saya expresiuci.blogspot.com

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites