Thursday 6 August 2015

Kejutan Kecil Dari Anak-Anak

Pengelola perpustakaan swkolah hanya ada satu orang, sehingga segala sesuatunya biasa dikerjakan sendiri. Dari pengelolaan buku, sampai ke hal kecil seperti membersihkan perpustakaan (menyapu, mengelap meja dan rak) sampai membuang sampah di keranjang sampah.

Sebenarnya ada petugas yang bertanggungjawab akan kebersihan, bahkan waktu rapat kepala sekolah sendiri sudah menugaskan secara langsung petugas tersebut untuk membantu kebersihan perpustakaan, tapi ya gitu deh....

Untuk pembuangan sampah dulu-dulu sempat ada yang bantuin, tapi sampahnya dibuang tempat sampahnya nggak kembali ke tempatnya, saya harus nyari keluar. Saking jengkelnya akhirnya saya tali pake rafia (di cencang kalau bahasa Jawanya). Sekarang karena perpustakaan di kunci dan (sementara) hanya saya yang memegang kunci. Untuk duplikat kunci sebenarnya saya sudah bilang kalau membutuhkan duplikat silahkan kunci yang ada di saya dipinjam dulu. Karena petugas yang bersangkutan lebih punya waktu longgar untuk keluar dari lingkup sekolah pas jam kerja, sedangkan saya masih ada beberapa pekerjaan yang belum kelar-kelar. Tapi ya gitu deh... Entah apa pertimbangannya sampai sekarang belum di duplikat juga.

Untuk kebersihan perpustakaan sekolah, saya akali dengan minta tolong ke anak-anak. Baik yang suka berkunjung ke perpustakaan, yang kena sanksi/ hukuman bersih-bersih, ataupun yang bertugas piket di UKS (karena sekarang perpustakaan dan UKS berada dalam satu ruangan yang sama). Kadang ada anak-anak yang nggrundel kalau saya mintai tolong, tapi toh akhirnya dikerjakan juga.

Hal lain yang harus dikerjakan sendiri adalah pemeliharaan mebeuler. Meja dan kursi yang dipakai di perpustakaan adalah meja dan kursi berkaki besi berlubang, dan walaupun sudah berkali-kali saya sampaikan agar berhati-hati namun ada saja kursi yang rusak/patah kakinya (entah bagaimana anak-anak duduk). Kalau sebulan ada 1-2 kursi yang rusak, dalam jangka waktu satu tahun habislah kursi yang ada di perpus. Hal tersebut sudah saya laporkan ke petugas, namun tanggapannya hanya di iyakan saja. Terakhir saya laporan, saya disuruh untuk menempatkan kursi2 yang rusak tersebut di gudang (bukannya seharusnya dia yang melakukannya ya? Oh well... yasudahlah toh kursinya ringan saya kuat buat angkat-angkat).

Ditengah kerepotan dan keribetan segala macem hal yang ada di perpustakaan, ada saat-saat yang bagi saya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Terutama saat jam istirahat atau pulang sekolah. Tangan saya masih sibuk dengan kerjaan sementara mulut saya harus melayani anak-anak yang bertanya, meminta buku paket/LKS atau meminjam buku. Ada saja anak yang bertanya 

"Ada yang bisa dibantu pak?"


Sumpah saya merasa kayak minum es saat siang hari panas terik. Suatu hal yang sederhana namun sangat berarti. Bersyukur di tengah banyak anak-anak yang ndableg, susah di nasehati, di beritahu, masih ada banyak yang sopan, banyak yang baik. Semoga mereka bisa selamanya menjaga hal-hal baik yang mereka miliki

0 comments:

Post a Comment

Saya menghargai komentar, saran, kritik & masukan yang membangun. Komentar berupa spam, scam dan promosi akan dihapus, terima kasih.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites