Sekolah

Cerita-cerita yang terjadi di sekolah

Cerita Sehari-Hari

Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Internet

Segala sesuatu yang berhubungan dengan internet dan blogging

Jamban Blogger

Jamban Blogger

Tulisan Jaw merupakan anggota dari Jamban Blogger

Monday, 30 December 2013

Balada Motor Kesayangan

Sekitar 3 minggu yang lalu motor saya mulai rewel, suaranya mulai aneh dan nggak nyaman untuk dikendarai. Si bapak mulai mewanti-wanti untuk segera memeriksakan motor saya. Tapi berhubung tanggung bulan saya menundanya sampai saatnya gajian toh juga cuman (sekitar) 2 minggu lagi gajian. Tapi apa mau dikata, walaupun sudah berhati-hati makainya tetap saja belum nyampai 2 minggu si motor jadi tambah parah sakitnya, daripada ntar kenapa-kenapa di jalan akhirnya saya pinjam dulu motor kakak, sementara motor saya tinggal di rumah.

Tapi... Sama si bapak motor saya di suruh bawa ke bengkel deket rumah (bukan bengkel resmi), selang dua hari motor udah jadi. Ada beberapa onderdil yang harus diganti, dan habisnya nyampe 300rb, hadeeeh... #tepokjidat #duitnyaminjemdulu.

Saya cobain motornya, koq suaranya masih agak2 nggak enak yah? Akhirnya saya bertekad ntar kalau udah gajian akan saya bawa ke bengkel buat di cek sekali lagi. Daaan.... Benar tho dugaan saya? Baru dua hari pakai, belt (sabuk yang ada di dalam mesin pengganti rantai) jebol, putus tidak bisa dipakai lagi. Akhirnya digantilah dengan yang baru dan kali ini dibawa ke bengkel resmi, hanya belt nya saja yang diganti, lainnya tidak. Tekad saya semakin bulat, ntar kalau gajian harus di cek, bagian-bagian mana yang bermasalah. 

Apa daya manusia berencana, Allah yang menentukan, gajian yang saya tunggu-tunggu ternyata ditunda, harus bersabar menunggu. Dan seperti pepatah tak kunjung dirundung malah *iye emang lebay*, kucing saya yang satunya sakit mencret, hadeeeh... #tepokjidatlagi.

Dan setelah menunggu akhirnya gajianpun tiba, seperti rencana semula sepulang gajian mau langsung ke bengkel buat nge cek si motor. Tapi apa daya, lagi-lagi apes deh, di tengah jalan ban bocor. Setelah muter-muter nyari tambal ban akhirnya ketemu juga, dan ternyata setelah di cek bukan hanya bocor, tapi ban luar sobek karena udah tipis (emang sudah saatnya harus ganti sih), untungnya di bengkel cukup lengkap. Ganti ban sekalian ganti oli (yang emang sudah saatnya harus diganti pula). Ban nya sudah nyaman, tapi mesinnya masih belum berubah masih saja suaranya serak-serak ancur.

Hari minggu kemarin, akhirnya baru bisa ke bengkel resmi yang untungnya buka (baru tahu ini saya). Nge jongkrok di depan mas-mas montir yang menelanjangi motor saya *halah*

Dia tanya

"Mas, motornya pernah di buka?"

"Iya mas, kemarin itu di bengkelke buat ganti ini itu, kenapa mas?"

Si mas pun nunjukin kerjaan bengkel sebelumnya yang nggak rapi, bagian dalam mesin pada boncel-boncel -_-"

Setelah diotak-atik sama si mas montir, dia pun menghampiri saya 

"Mas ini ada beberapa komponen yang harus diganti, yang ini, sama yang ini, sama yang ini"

Katanya sambil nunjukin komponen yang dimaksud.

Waduh... Koq banyak juga yah yang harus diganti @_@

"Berapaan mas harganya?" tanya saya

"Yang ini 600, klo yang ini 350, sementara klo yang ini 40 ribu."

Hadeeeeh... Koq yo larang timen yo?

"Uhmm... Yang harus segera diganti yang mana ya?"

"Yang ini mas," katanya sambil nunjukin komponen seharga 40rb

Alhamdulillah... Pikir saya, lumayan lah nggak mahal-mahal banget

"Yaudah, sementara ganti dulu yang itu ya mas, lainnya nyusul."

"Tapi sebaiknya komponen lain segera diganti juga mas, soalnya kalau nggak ntar tambah parah, yah... 2 bulanan lah."

Bismillah... Bertahap deh ganti onderdilnya, sekuatnya isi kantong yang ada.

Sambil melamun ngeliatin si mas yang ngebenerin motor saya, segala macam onderdil dibongkar, bener-bener ditelanjangi bulat-bulat deh. Cukup lama menunggu, sekitar 3 jam an, motor saya akhirnya selesai. Hasilnya memuaskan bagi saya, suara-suara aneh udah nggak kedengeran lagi, tarikannya juga sudah lancar, nggak seret lagi. Bismillah semoga tetap seperti itu sampai ganti onderdil yang lainnya lagi.

Sunday, 22 December 2013

My! My! Time Flies


Tadi sore habis ngobrol sama temen, tentang beberapa rencana kami di awal tahun 2014 nanti. Tengah asyik-asyiknya ngobrol tetiba tersadar 

"Gila, ternyata udah tanggal 22 Desember aja, 2014 tinggal beberapa hari lagi.

Waktu koq berjalan begitu cepat cepat yah? Perasaan barusan kemarin tanggal 21 koq sekarang udah tanggal 22? (yaiyalah dodol...)

Ngeliat kembali kebelakang, selama tahun 2013, melihat kembali resolusi awal tahun (yang rasanya baru kemarin dibuat >_<) dan mengevaluasinya ternyata masih banyak yang meleset, sampai sekarang belum bisa tercapai #sighs

Mencoba membandingkannya dengan tahun-tahun terdahulu (2012) saya merasakan ada perbedaan, lebih baik tahun ini daripada tahun sebelumnya. Well... Mungkin di bidang finansial sih (rasa-rasanya dari dulu sampai sekarang saya gak pernah beruntung secara finansial, moga-moga aja tahun 2014 ntar dapat hadiah 10 milyar dari 1 botol kecap yang saya beli AMIIN... XD)

Jyah... Kebiasaan jadi ngelantur kemana-mana xixixi... Anyway, back to topic. Tahun 2013 ini saya ngerasa lebih tenang, lebih bisa menikmati segala apa yang ada pada saya dan yang ada di sekeliling saya. Bertemu dengan orang-orang baru, sebagian "bertemu" melalui dunia maya, dan sebagian yang lainnya (wich I gratefully the most), bertemu secara langsung, bertatap muka. 

Menjalankan hobi-hobi saya (jyah... bahasanya menjalankan :p). Dengan segala hal-hal positif dan negatif yang saya dapatkan selama tahun ini, saya bisa katakan bahwa tahun ini (2013) merupakan tahun yang menyenangkan bagi saya, susah sih kalau disuruh mendetail semua yang saya alami dan saya rasakan selama tahun 2013 ini. Ibaratnya kalau seseorang membuat sebuah karangan yang puanjaaaang dan lebaaaar, dan di bagian akhir cukup 1 paragraf saja untuk menyimpulkan sekian banyak karangan tersebut :))

Bismillahirahmanirrahim, semoga tahun 2014 nanti segala sesuatunya menjadi lebih baik, dan semua resolusi, harapan dan keinginan-keinginan saya yang belum tercapai bisa tercapai dengan baik. Dan hutang janji tahun 2014 saya bisa saya lunasi. Bismillah ya Allah #berdoadengankhusyuk

P.S. I know that it's way to early to post a resolution/ evaluation type of writing, but what the heck I'm an anti mainstream type of guy anyway \/^O^\/

Friday, 6 December 2013

Peduli Perpustakaan

Saya menerapkan sistem denda untuk keterlambatan pengembalian buku di perpustakaan. Nilainya sih tidak terlalu besar, hanya Rp 500,00/ hari.

Awalnya anak-anak pada protes, bahkan ada pula yang nyinyir

"Wah cepet kaya dong pak klo caranya gini."

Yang nyinyir seperti itu ada... Lucunya yang nyinyir bukanlah siswa yang suka pinjam buku, kebetulan saja dia menemani kawannya ke perpustakaan untuk mengembalikan buku.

Namun setelah saya memberi pengertian bahwa uang denda tersebut jika sudah terkumpul akan saya belikan buku untuk menambah koleksi perpustakaan akhirnya mereka bisa memahaminya, terlebih setelah mereka melihat sendiri buku-buku yang saya beli dari uang denda tersebut.

Yang kemudian terjadi adalah anak-anak kemudian sering bertanya, bahkan setengah menuntut

"Pak, kapan beli buku baru lagi?"

Bahkan tak jarang ada yang memesan

"Beli buku ini dong pak, buku itu, buku inu,"

Dan lain sebagainya yang saya tanggapi dengan

"Ntar, nunggu duitnya kumpul dulu ya,"

Atau kalau enggak sambil berseloroh saya bilang

"Makanya kalian sering-sering aja telat ngembaliin buku biar cepet kumpul duitnya."

Hingga suatu hari seorang anak mendatangi saya saat istirahat.

"Pak ntar klo saya kasih duit dibeliin buku bener ya?"

Saya terdiam

"Maksudnya kamu mau menyumbang buat perpus?"

"Iya, tapi saya maunya pak Jaw beli buku ini itu," katanya sambil menyebutkan beberapa judul buku.

Gubraks.... (*´∇`*)

"Yaudah, klo kamu mau nyumbang saya tulis dulu, untuk bukunya kita lihat ntar ya,"

Dia menyerahkan beberapa lembar uang dengan nominal yang berbeda sejumlah Rp 10.000,-

Beberapa hari berselang, si anak datang lagi.

"Udah beli bukunya belum pak?"

"Belum, ntar aja habis UAS biar kalian konsentrasi belajar,"

Kebiasaan klo ada buku baru anak-anak pada "berlomba-lomba" untuk pinjam.

Si anak cuman mengangguk-angguk, kemdian berkata

"Kalau gitu saya nyumbang lagi ya pak,"

Katanya sambil mengeluarkan beberapa lembar uang seribuan, kali ini disertai recehan.

Speechless saya. (o゚▽゚)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites