Salah satu kebiasaan baru saya adalah meletakkan setoples camilan diatas meja kerja di perpus. Biasanya sih kue kering jahe kesukaan saya. Selain untuk saya makan sendiri, saya juga pengen tahu gimana reaksi anak-anak.
Awalnya mereka hanya ngeliatin aja toples diatas meja. Ada juga yang berkomentar
"Wih... Ada kue nih."
Dan saya dengan cueknya menjawab "Yups..."
Si anak yang berkomentar cuman nyengir
Sampai pada suatu saat, (akhirnya) ada anak yang bertanya
"Boleh minta kuenya nggak pak?"
Sebuah respon yang saya tunggu dari lama.
"Boleh saja, ambillah." kata saya
Apa yang dia lakukan, diikuti oleh banyak teman-temannya.
Daaan... Berhubung kue yang saya masukkan adalah kue kering jahe, banyak respon dari mereka, dari yang
"Koq pedes pak?"
Sampai komentar
"Koq keras kayak batu?"
Namun demikian, walaupun banyak komentar negatif, setiap kali saya mengisi ulang toples, selalu saja ada anak yang minta, bahkan tidak sampai sehari, isi toples sudah ludes dimintai anak-anak.
Bahkan tak jarang, kalau saya tidak mengisi toples, selalu saja ada anak yang nanyain
"Koq toplesnya nggak ada isinya pak?"
"Koq nggak bawa kue lagi?"
Respon-respon yang bikin saya ngakak mendengarnya.
Diluar "kebrutalan" dan "kesadisan" mereka dalam menghabiskan kue (iye, bahasanya terlalu lebay). Satu hal positif adalah mereka masih punya sopan santun dalam meminta, tidak asal comot dan ambil.