Sekolah

Cerita-cerita yang terjadi di sekolah

Cerita Sehari-Hari

Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Internet

Segala sesuatu yang berhubungan dengan internet dan blogging

Jamban Blogger

Jamban Blogger

Tulisan Jaw merupakan anggota dari Jamban Blogger

Monday, 30 January 2012

Quote of The Day

Alangkah lebih baik jika kamu mensyukuri segala nikmat yang Tuhan beri, daripada terus menghitung kekuranganmu. @Pepatah

Thank you yak miminnya Pepatah, sesuatu banget di pagi ini :)

Monday, 16 January 2012

Apa artinya menjinakkan?



"Sesuatu yang sering kali diabaikan," Kata si rubah
"Artinya 'menciptakan ikatan'."

"Menciptakan ikatan?"

"Tepat," kata si rubah, "Bagiku kau sekarang hanyalah seorang anak laki-laki kecil, sama seperti seratus ribu anak laki-laki lainnya. Dan aku tak membutuhkanmu. Dan kau juga tak membutuhkan aku. Aku hanyalah seekor rubah seperti seratus ribu rubah lainnya. Tetapi jika kau menjinakkanku, kita akan saling membutuhkan. Bagiku, kau akan unik di dunia ini. Bagimu, aku akan unik di dunia ini."

"Aku mulai mengerti," kata pangeran kecil. "Aku kenal setangkai bunga... kurasa dia telah menjinakkanku..."

"Mungkin sekali," kata si rubah, "Di Bumi ini kita menyaksikan segala macam  hal."

“Oh! Tetapi itu tidak terjadi di Bumi,” kata pangeran kecil.

Si rubah tampak sangat berminat.

“Di planet lain, kalau begitu?”

“Ya”

“Apa ada pemburu di planet lain ini?”

“Tidak.”

“Menarik sekali. Dan ayam?”

“Tidak ada juga.”

“Memang  tak ada yang sempurna di dunia ini,” kata si rubah menghela napas.

Tetapi si rubah kembali pada pemikirannya.

“Hidupku sangat datar. Aku memburu ayam-ayam, manusia memburuku. Semua ayam itu sama, semua manusia itu sama. Akibatnya aku agak bosan. Tetapi jika kau menjinakkan aku, hari-hariku akan jadi seperti dipenuhi sinar matahari. Aku akan mengenali bunyi langkah kaki yang berbeda daripada bunyi langkah kaki lainnya. Langkah-langkah kaki lain akan membuatku melarikan diri ke dalam lubangku di tanah. Langkah kakimu akan memanggilku ke luar, seperti music. Lagi pula, lihat disana itu. Kau lihat ladang jagung itu? Nah, aku tak makan roti. Jagung tak ada gunanya bagiku. Ladang jagung tak mengingatkanku pada apapun. Itu menyedihkan. Sebaliknya, rambutmu berwarna emas. Jadi bayangkan, betapa menyenangkan jika kau telah menjinakkanku. Jagung, yang berwarna keemasan, akan mengingatkanku padamu. Dan aku akan menyukai desau angin di ladang jagung…”

Si rubah terdiam dan menatap pangeran kecil lama sekali.

“Ayolah,” katanya, “jinakkan aku!”

“Aku ingin menjinakkanmu,” jawab pangeran kecil, “tetapi aku tak banyak waktu. Aku harus mencari teman dan belajar memahami banyak hal.”

“Kita hanya bisa memahami apa yang telah kita jinakkan. Manusia tak lagi punya waktu untuk memahami segala hal. Mereka membeli segala barang yang sudah jadi di toko. Tetapi tak ada toko yang menjual teman, maka manusia tak lagi punya teman. Jika kau menginginkan teman, jinakkanlah aku!”

“Apa yang harus kulakukan?” kata pangeran kecil.

“Kau harus sabar sekali,” jawab si rubah. “Mula-mula, kau duduk dalam jarak yang tak begitu jauh dariku, seperti itu, di rumput. Aku akan memandangmu dari sudut mataku dank au tak akan mengatakan apa-apa; kata-kata adalah sumber kesalahpahaman. Tetapi setiap hari kau boleh duduk lebih dekat kepadaku.”

Hari berikutnya pangeran kecil datang.

“Sebaiknya setiap hari kau datang pada waktu yang sama,” kata si rubah. “Misalnya saja, jika kau datang pada pukul empat sore, sejak pukul tiga aku sudah mulai senang. Makin dekat waktu pertemuan kita, makin senang aku. Pukul empat aku akan mulai resah dan cemas; aku akan menyadari nilai kebahagiaan! Tetapi jika kau muncul sembarang waktu, aku tak akan pernah tahu kapan harus mulai menyiapkan hatiku untukmu… Kita semua memerlukan ritual.”

“Apa artinya ritual?” Tanya pangeran kecil.

“Itu juga sesuatu yang sering diabaikan,” kata si rubah. “Rituallah yang membuat satu hari berbeda dari hari-hari lainnya, satu jam berbeda dari jam-jam lainnya. Ada ritual, misalna, diantara para pemburuku. Pada hari Kamis mereka berdansa dengan gadis-gadis desa. Maka hari Kamis adalah hari yang luar biasa menyenangkan bagiku! Aku bisa berjalan-jalan sampai ke kebun anggur. Jika para pemburu itu berdansa pada hari apa saja, semua hari akan sama, dan aku tak akan pernah punya hari libur.”

(The Little Prince – Antonie de Saint-Exupery)

Sumber gambar: allposters.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites